Selasa, 22 September 2015

Tidak Takut dan Jadilah Pemberani :)

Dulu, saya takut dan cenderung menghindar.
tapi seiring umur yang makin bertambah, saya mulai berani memilih.
Sebuah pelajaran besar untuk berani memilih apa yang menurut saya terbaik.
Memilih dengan memahami bahwa akan ada konsekuensi yang pasti menyertai tiap pilihan.

Sederhananya adalah masalah rambut.
Dulu, saking saya takutnya menjadi botak, ngeri melihat rambut rontok, sementara stok rambut di kepala hanya tinggal serpihan, akhirnya saya selalu memotong pendek rambut. Harapannya, beban akar rambut tidak terlalu besar dan mengurangi kerontokan.

Sekarang tidak.
Ya masa sampe meninggal nanti saya kaga ngerasain punya rambut panjang sih?hahaha
yap, dengan memberanikan diri, melihat helai demi helai merontok tiap hari, pediih. tapi di sisi lain, ada kebahagiaan saat bisa melihat rambut ini bisa dikibas kayak iklan2 sampo. beuh lebai yah.hahahaha
iya, bahkan saya bilang sama rambut yang rontok2 itu. yap, mungkin Allah sudah takdirkan kalian rontok, ninggalin pasukan rambut lain yang cuma segelintir di kepala.hehehe biar saja mereka rontok, toh saya masih punya sisa rambut kuat lainnya yang masih setia hidup di kepala saya. :)
bahkan saya berdoa, kalau memang rontoknya rambut2 adalah ujian untuk manusia, bikin membuat hati bersedih, saya berharap dengan penuh harap, bahwa rontoknya rambut tadi menggugurkan pula dosa-dosa yang segunung ini.
(apa hubungannye rambut sama dosa ye? hahahaha)

Permisalan itu, saya hubungkan sama kehidupan.
ada pilihan2 yang setelah saya pikirkan, dicermati, direnungkan, ada pilihan yang hati ini sudah memantapkan. Ikhtiar diteruskan, doa dikencangkan. Perkara hasil adalah perkara Allah, maka itu lah yang membuat saya tenang dalam memilih.
Ketika memilih untuk berhenti hunting beasiswa dan melamar menjadi PNS, saat itu tekad saya sudah membulat. Bukan nekat, bukan hilang semangat. Tapi ada hal lain yang sudah saya pilih dan tidak bisa untuk tidak dipilih. Pilihan itulah yang sampai hari ini masih membulat dan masih terus diperjuangkan. Apa itu? menikah. :) Saya merasa sudah memiliki calon, maka dengan penuh harap, saya berdoa untuk dapat menikah dengannya. Semoga Allah mengabulkan, aamiin, aamiin yaa Allah :)

Menjaga niat. Itu yang penting.
Ikhtiar, doa, dan semangat. Perjuangan berat di tiap tahapan2 sampai hari ini. Kadang saya galau, takut, memang,, tapi di sisi lain, saya amat bahagia, dan saya tau bahwa setiap pilihan memiliki risiko dan konsekuensi. But now, i am not afraid to keep what i think is best for me. Hidup adalah pilihan, dan saya memilih. Yakin, dan mantap.

Lagi-lagi urusan hasil adalah urusan Allah. Tugas saya berusaha tanpa kenal menyerah, dan tentunya berdoa. saya selalu (insyaAllah) terus berbaiksangka padaNya. Tidak takut dengan masa lalu saya atau pun masa lalu beliau nya, dan berani untuk tiap konsekuensi dari pilihan ini, bila Allah mengizinkan saya menikah dengannya. (aamiin ya Allah, aamiiin (kenceng yeuh aminnya.hehehehe))

Nulis begini meringankan hati.hehe pasti dikira saya baper, ya kan?
oo no :) saya belajar mensyukuri apa yang menjadi bagian hidup saya hari ini. Hati saya masih sering mengingat pmi, saya akui itu. saya mencintai pmi dengan segala yang terjadi di sana.

Tapi saya akan cukup gentle berteriak bahwa saya sekarang adalah pegawai Badan POM yang insyaAllah sadar se-sadar2nya bahwa gaji saya hasil pajak rakyat, berusaha sekuat saya untuk amanah, bekerja keras, dan memiliki apa yang orang gadang-gadang bernama: integritas :)
Yes, kenalin, saya Wahyu Atmaja, CPNS Badan POM yang dinas di Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya, saat ini diamanahi pada Seksi Listing dan Penandaan Produk dan Bahan Berbahaya, dan saya mengerjakan SKE Kemasan Pangan, merekap laporan penggunaan bahan berbahaya oleh IP-B2, dan ikut berpartisipasi dalam terlaksananya amanah Peraturan Bersama Badan POM dan Kemendagri terkait Pengawasan Bahan Berbahaya.

eh lho kok malah bahas kerjaan ya?hahaha
Saya siap dengan segala pilihan saya. Saya memohon pertolongan Allah untuk tidak mengeluh atau protes atas apa yang Allah berikan untuk saya. Mendaftar PNS ini pun saya jalani tiap proses dengan penuh doa. Makanya saya yakin, Allah menempatkan saya pada posisi yang terbaik, karena sedari memulai pendaftaran, tidak lepas hati ini dari memohon dipilihkan pilihan yang paling baik :)
Dan itu artinya, meskipun saya mencintai pmi, saya dipilihkan tempat yang lain. Lagipula beliau bekerja di pmi.hehehe jadi saya, bila kelak Allah izinkan saya menikah, saya masih menjadi bagian dari keluarga besar rs pmi bogor. aamiin :)
(nb: bahkan saya uda bayangin bakal lahiran di pmi, dan bahkan saya uda nge-tag-in mau konsul sama dokter kandungan siapa dan maunya dirawat di mana.hehehe ini sih imaginasi cita2 dari dulu, karena di otak saya saat itu, saya akan masih jadi bagian dari pmi saat anak pertama saya lahir. uuuuuuuuu > <)

Imaginasi dan cita2 tadi masih memungkinkan direalisasikan. Bahkan cita-cita tinggal di kota adem bernama bogor masih banget saya harapkan. Semoga Allah memberi pertolongan untuk setiap niat baik :)
dan semoga Allah membantu kita menghilangkan prasangka-prasangka buruk dan menolong kita untuk mulai melihat potensi kebaikan pada diri tiap hambaNya, aamiin :)

Termasuk saat pembaca membaca postingan ini.
Saya khawatir dituduh tidak rasional lah, baper lah, naon lah, aaah come on, bersihkan prasangkanya atuuh :)

In conclusion, di usia yang tidak lagi muda ini, saya tidak takut :)
saya hidup dan saya yang menentukan masa depan hidup saya. Kepada Allah lah kita meminta pertolongan, dan perlindungan. InsyaAllah menjadi lebih berani :)

termasuk berani untuk menghadapi kematian di saat perjuangan ini belum tuntas, kepada Allah saja saya kembalikan segala niat baik. Mudah2an niat baik selalu dapat dijaga, karena niat itu sungguh gampang melenceng kawan.. :)

Untuk yang baca usia berapa pun kalian, just look at your reflection in the mirror.
Yes, you are beautiful (untuk yang perempuan yaaah..) kalo dibandingin sama saya yang sudah berusia "matang" (alias tua) ini, yah, saya jauuh. :)

tapi maaf, saya juga kece :)
dan insyaAllah akan selalu kece, sampai sampai harapan saya: khusnul khatimah, insyaAllah.. di mana saat kita nanti ber-baju-kan kain kafan pun, (yang ga modis itu), sebagai baju terakhir kita di dunia,, kita bisa teruus kece karena kita bisa senyum saat menjemput kematian. insyaAllah.
aamiin

cita-cita meeen :)
kece dari sekarang dan seterusnya ;)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 22 September 2015

Tidak Takut dan Jadilah Pemberani :)

Dulu, saya takut dan cenderung menghindar.
tapi seiring umur yang makin bertambah, saya mulai berani memilih.
Sebuah pelajaran besar untuk berani memilih apa yang menurut saya terbaik.
Memilih dengan memahami bahwa akan ada konsekuensi yang pasti menyertai tiap pilihan.

Sederhananya adalah masalah rambut.
Dulu, saking saya takutnya menjadi botak, ngeri melihat rambut rontok, sementara stok rambut di kepala hanya tinggal serpihan, akhirnya saya selalu memotong pendek rambut. Harapannya, beban akar rambut tidak terlalu besar dan mengurangi kerontokan.

Sekarang tidak.
Ya masa sampe meninggal nanti saya kaga ngerasain punya rambut panjang sih?hahaha
yap, dengan memberanikan diri, melihat helai demi helai merontok tiap hari, pediih. tapi di sisi lain, ada kebahagiaan saat bisa melihat rambut ini bisa dikibas kayak iklan2 sampo. beuh lebai yah.hahahaha
iya, bahkan saya bilang sama rambut yang rontok2 itu. yap, mungkin Allah sudah takdirkan kalian rontok, ninggalin pasukan rambut lain yang cuma segelintir di kepala.hehehe biar saja mereka rontok, toh saya masih punya sisa rambut kuat lainnya yang masih setia hidup di kepala saya. :)
bahkan saya berdoa, kalau memang rontoknya rambut2 adalah ujian untuk manusia, bikin membuat hati bersedih, saya berharap dengan penuh harap, bahwa rontoknya rambut tadi menggugurkan pula dosa-dosa yang segunung ini.
(apa hubungannye rambut sama dosa ye? hahahaha)

Permisalan itu, saya hubungkan sama kehidupan.
ada pilihan2 yang setelah saya pikirkan, dicermati, direnungkan, ada pilihan yang hati ini sudah memantapkan. Ikhtiar diteruskan, doa dikencangkan. Perkara hasil adalah perkara Allah, maka itu lah yang membuat saya tenang dalam memilih.
Ketika memilih untuk berhenti hunting beasiswa dan melamar menjadi PNS, saat itu tekad saya sudah membulat. Bukan nekat, bukan hilang semangat. Tapi ada hal lain yang sudah saya pilih dan tidak bisa untuk tidak dipilih. Pilihan itulah yang sampai hari ini masih membulat dan masih terus diperjuangkan. Apa itu? menikah. :) Saya merasa sudah memiliki calon, maka dengan penuh harap, saya berdoa untuk dapat menikah dengannya. Semoga Allah mengabulkan, aamiin, aamiin yaa Allah :)

Menjaga niat. Itu yang penting.
Ikhtiar, doa, dan semangat. Perjuangan berat di tiap tahapan2 sampai hari ini. Kadang saya galau, takut, memang,, tapi di sisi lain, saya amat bahagia, dan saya tau bahwa setiap pilihan memiliki risiko dan konsekuensi. But now, i am not afraid to keep what i think is best for me. Hidup adalah pilihan, dan saya memilih. Yakin, dan mantap.

Lagi-lagi urusan hasil adalah urusan Allah. Tugas saya berusaha tanpa kenal menyerah, dan tentunya berdoa. saya selalu (insyaAllah) terus berbaiksangka padaNya. Tidak takut dengan masa lalu saya atau pun masa lalu beliau nya, dan berani untuk tiap konsekuensi dari pilihan ini, bila Allah mengizinkan saya menikah dengannya. (aamiin ya Allah, aamiiin (kenceng yeuh aminnya.hehehehe))

Nulis begini meringankan hati.hehe pasti dikira saya baper, ya kan?
oo no :) saya belajar mensyukuri apa yang menjadi bagian hidup saya hari ini. Hati saya masih sering mengingat pmi, saya akui itu. saya mencintai pmi dengan segala yang terjadi di sana.

Tapi saya akan cukup gentle berteriak bahwa saya sekarang adalah pegawai Badan POM yang insyaAllah sadar se-sadar2nya bahwa gaji saya hasil pajak rakyat, berusaha sekuat saya untuk amanah, bekerja keras, dan memiliki apa yang orang gadang-gadang bernama: integritas :)
Yes, kenalin, saya Wahyu Atmaja, CPNS Badan POM yang dinas di Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya, saat ini diamanahi pada Seksi Listing dan Penandaan Produk dan Bahan Berbahaya, dan saya mengerjakan SKE Kemasan Pangan, merekap laporan penggunaan bahan berbahaya oleh IP-B2, dan ikut berpartisipasi dalam terlaksananya amanah Peraturan Bersama Badan POM dan Kemendagri terkait Pengawasan Bahan Berbahaya.

eh lho kok malah bahas kerjaan ya?hahaha
Saya siap dengan segala pilihan saya. Saya memohon pertolongan Allah untuk tidak mengeluh atau protes atas apa yang Allah berikan untuk saya. Mendaftar PNS ini pun saya jalani tiap proses dengan penuh doa. Makanya saya yakin, Allah menempatkan saya pada posisi yang terbaik, karena sedari memulai pendaftaran, tidak lepas hati ini dari memohon dipilihkan pilihan yang paling baik :)
Dan itu artinya, meskipun saya mencintai pmi, saya dipilihkan tempat yang lain. Lagipula beliau bekerja di pmi.hehehe jadi saya, bila kelak Allah izinkan saya menikah, saya masih menjadi bagian dari keluarga besar rs pmi bogor. aamiin :)
(nb: bahkan saya uda bayangin bakal lahiran di pmi, dan bahkan saya uda nge-tag-in mau konsul sama dokter kandungan siapa dan maunya dirawat di mana.hehehe ini sih imaginasi cita2 dari dulu, karena di otak saya saat itu, saya akan masih jadi bagian dari pmi saat anak pertama saya lahir. uuuuuuuuu > <)

Imaginasi dan cita2 tadi masih memungkinkan direalisasikan. Bahkan cita-cita tinggal di kota adem bernama bogor masih banget saya harapkan. Semoga Allah memberi pertolongan untuk setiap niat baik :)
dan semoga Allah membantu kita menghilangkan prasangka-prasangka buruk dan menolong kita untuk mulai melihat potensi kebaikan pada diri tiap hambaNya, aamiin :)

Termasuk saat pembaca membaca postingan ini.
Saya khawatir dituduh tidak rasional lah, baper lah, naon lah, aaah come on, bersihkan prasangkanya atuuh :)

In conclusion, di usia yang tidak lagi muda ini, saya tidak takut :)
saya hidup dan saya yang menentukan masa depan hidup saya. Kepada Allah lah kita meminta pertolongan, dan perlindungan. InsyaAllah menjadi lebih berani :)

termasuk berani untuk menghadapi kematian di saat perjuangan ini belum tuntas, kepada Allah saja saya kembalikan segala niat baik. Mudah2an niat baik selalu dapat dijaga, karena niat itu sungguh gampang melenceng kawan.. :)

Untuk yang baca usia berapa pun kalian, just look at your reflection in the mirror.
Yes, you are beautiful (untuk yang perempuan yaaah..) kalo dibandingin sama saya yang sudah berusia "matang" (alias tua) ini, yah, saya jauuh. :)

tapi maaf, saya juga kece :)
dan insyaAllah akan selalu kece, sampai sampai harapan saya: khusnul khatimah, insyaAllah.. di mana saat kita nanti ber-baju-kan kain kafan pun, (yang ga modis itu), sebagai baju terakhir kita di dunia,, kita bisa teruus kece karena kita bisa senyum saat menjemput kematian. insyaAllah.
aamiin

cita-cita meeen :)
kece dari sekarang dan seterusnya ;)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar