Minggu, 17 Januari 2016

Memilih

Hari ini saya mau progress report tentang postingan sebelumnya,, bahwa saya uda mulai mencoba menonton film. Menonton film, seperti membaca buku, adalah salah satu cara kita belajar untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Belajar bahwa ada sebab, ada latar belakang, ada kejadian/ujian yang dihadapi yang akhirnya bisa membuat orang berubah atau membuat orang tersebut menjadi berpikir atau bertindak atau berprinsip tertentu.

Film yang saya tonton hari ini ada dua. Yang pertama adalah Remember When dan yang kedua adalah Perahu Kertas. Remember When saya pilih karena saya pernah baca beberapa chapter awal novelnya di playstore, tapi chapter ke 4 dan seterusnya dikunci, alias berbayar.hiks.. padahal penasaran bangettt... film kedua saya dapet dari liat-liat daftar film di internet setelah nonton Remember When. Tadinya karena masih ada waktu, saya googling untuk film Lost in Love, tapi tadi malah nemu Perahu Kertas.

Film Remember When adalah film antara sad ending dan happy ending, entahlah yang mana, bergantung sudut pandang kita sebagai penonton. Tokoh utama (ian dan freya) bisa aja dianggep buruk karena seakan-akan mereka berselingkuh, walaupun kalau mau menilik secara detail, ada hal-hal dan kejadian yang secara ga sengaja menyebabkan mereka menjadi dekat dan saling suka.
oh men, punten, maklumin saya yah yang usia emak-emak gini, di saat temen-temen seumuran uda sibuk nyuapin anak-anak, saya malah nonton drama cinta anak sma..heeee..

Pelajaran yang dapat saya ambil dari film ini jika dikaitkan dengan kehidupan saya adalah bahwa kita harus tegas bertindak. Kisah masa lalu saya sekilas mirip, tapi buat saya tidak. Ada tekad kuat dalam tokoh gia yang harus saya acungi jempol.  Dan proses gia yang akhirnya melepaskan. Pun begitu, saya pun selalu belajar dan bersiap dalam menghadapi segala kemungkinan yang bisa jadi tidak seperti yang kita harapkan. Bukan hanya saya, tapi kita semua. Nyambung ke film Perahu Kertas, di sana ada quote bahwa "ini lah hidup, bukan dongeng, dan tidak semua dongeng berakhir happy ending, apalagi realita." Film Remember When ini sukses membuat air mata saya berderai-derai, apalagi saat proses kehilangan ibu. Ian yang saat itu sedang berantem dgn sang ayah, dan ibunya adalah satu-satunya tempat ia mendapat kenyamanan, tiba-tiba meninggal. Saya aja ikut ga percaya ibunya meninggal.. cara ian nangis sedih bener.. Kehilangan, kehilangan orang yang paling dicinta..

Masuk ke film kedua, saya baru tau kalo ada dua seri film Perahu Kertas. Ceritanya rumit, saya aga ga ngerti.hehe beberapa bagian (aga banyak bahkan) saya cepetin, ga ditonton. Ceritanya berbelit-belit, mungkin kapasitas saya yang sebagai pemain baru dalam menjadi penikmat film. Ada hal penting dalam film ini yang bisa kita soroti, tentang keteguhan dalam pilihan kita. Bahkan saat orang tua menentang. Kadang kita dalam posisi memilih. Dan kadang, realita tidak sesuai dengan pilihan kita. Dalam film ini adalah saat ayah Keenan sakit, akhirnya Keenan harus pulang ke Jakarta dan kerja kantoran. Ohiya, yang nyesek teh pas Keenan dilempar lukisannya yang dipikir laku dibeli orang, padahal dibeli sama kenalannya. Nyesek banget.. Kemudian tekad dan kesungguhan kita lah yang akhirnya menetapkan kita pada pilihan kita :) meskipun badai menerjang-nerjang..hehe Kalo tokoh Kugy, aneeh.. susah digambarin keanehan jalan pikirannya. tapi yang pasti Kugy beruntung, bahkan selalu amat beruntung. Dia selalu dikelilingi orang-orang yang selalu sayang, mulai dr pacar (yang ganti beberapa kali, eh, endingnya malah sm Keenan), sahabatnya, kakaknya, dan murid-muridnya. Terus saya juga ga gitu ngerti sama gambaran perasaan tokoh Kugy ini, sebenernya dr awal dia gimana sama Keenan. Keliatannya naksir, tapi sama pacarnya mesra banget. Mesra banget, tapi masa putus gara-gara ga jadi ke Bali.. Aga susah buat saya ikutin jalan pikirannya Kugy di cerita ini..

Buat kita orang Islam, yang pasti, setiap keputusan harus melibatkan Ia Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Penyayang, Yang Maha Berkehendak. How? dengan berdoa dan istikharah.
Hikmah kedua, bahwa mimpi harus terus dijaga. Mungkin ga sekarang, tapi bisa kok suatu saat, entah sekian tahun lagi, kita ada kesempatan mewujudkannya. Apa mimpimu?
1. Jadi dosen!! Cita-cita dari dulu yang tidak akan padam.hehe masih realistik kok utk dicapai. Tentu setelah menikah (semoga Allah memberi pertolongan supaya kedua orang tua saya bisa kasih ridho dan restu untuk kami, aamiin ya Allah..), harus ambil S2 supaya bisa mengajar, dan juga menjadi seorang praktisi sehingga ilmu yang disampaikan lebih mumpuni.. aamiin
2. punya toko buku/usaha dalam bidang buku. why? karena saya suka banget nongkrong di toko buku.hehe
3. punya usaha kuliner atau usaha lainnya :)

okkee, keep husnudzan! semangat!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 17 Januari 2016

Memilih

Hari ini saya mau progress report tentang postingan sebelumnya,, bahwa saya uda mulai mencoba menonton film. Menonton film, seperti membaca buku, adalah salah satu cara kita belajar untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Belajar bahwa ada sebab, ada latar belakang, ada kejadian/ujian yang dihadapi yang akhirnya bisa membuat orang berubah atau membuat orang tersebut menjadi berpikir atau bertindak atau berprinsip tertentu.

Film yang saya tonton hari ini ada dua. Yang pertama adalah Remember When dan yang kedua adalah Perahu Kertas. Remember When saya pilih karena saya pernah baca beberapa chapter awal novelnya di playstore, tapi chapter ke 4 dan seterusnya dikunci, alias berbayar.hiks.. padahal penasaran bangettt... film kedua saya dapet dari liat-liat daftar film di internet setelah nonton Remember When. Tadinya karena masih ada waktu, saya googling untuk film Lost in Love, tapi tadi malah nemu Perahu Kertas.

Film Remember When adalah film antara sad ending dan happy ending, entahlah yang mana, bergantung sudut pandang kita sebagai penonton. Tokoh utama (ian dan freya) bisa aja dianggep buruk karena seakan-akan mereka berselingkuh, walaupun kalau mau menilik secara detail, ada hal-hal dan kejadian yang secara ga sengaja menyebabkan mereka menjadi dekat dan saling suka.
oh men, punten, maklumin saya yah yang usia emak-emak gini, di saat temen-temen seumuran uda sibuk nyuapin anak-anak, saya malah nonton drama cinta anak sma..heeee..

Pelajaran yang dapat saya ambil dari film ini jika dikaitkan dengan kehidupan saya adalah bahwa kita harus tegas bertindak. Kisah masa lalu saya sekilas mirip, tapi buat saya tidak. Ada tekad kuat dalam tokoh gia yang harus saya acungi jempol.  Dan proses gia yang akhirnya melepaskan. Pun begitu, saya pun selalu belajar dan bersiap dalam menghadapi segala kemungkinan yang bisa jadi tidak seperti yang kita harapkan. Bukan hanya saya, tapi kita semua. Nyambung ke film Perahu Kertas, di sana ada quote bahwa "ini lah hidup, bukan dongeng, dan tidak semua dongeng berakhir happy ending, apalagi realita." Film Remember When ini sukses membuat air mata saya berderai-derai, apalagi saat proses kehilangan ibu. Ian yang saat itu sedang berantem dgn sang ayah, dan ibunya adalah satu-satunya tempat ia mendapat kenyamanan, tiba-tiba meninggal. Saya aja ikut ga percaya ibunya meninggal.. cara ian nangis sedih bener.. Kehilangan, kehilangan orang yang paling dicinta..

Masuk ke film kedua, saya baru tau kalo ada dua seri film Perahu Kertas. Ceritanya rumit, saya aga ga ngerti.hehe beberapa bagian (aga banyak bahkan) saya cepetin, ga ditonton. Ceritanya berbelit-belit, mungkin kapasitas saya yang sebagai pemain baru dalam menjadi penikmat film. Ada hal penting dalam film ini yang bisa kita soroti, tentang keteguhan dalam pilihan kita. Bahkan saat orang tua menentang. Kadang kita dalam posisi memilih. Dan kadang, realita tidak sesuai dengan pilihan kita. Dalam film ini adalah saat ayah Keenan sakit, akhirnya Keenan harus pulang ke Jakarta dan kerja kantoran. Ohiya, yang nyesek teh pas Keenan dilempar lukisannya yang dipikir laku dibeli orang, padahal dibeli sama kenalannya. Nyesek banget.. Kemudian tekad dan kesungguhan kita lah yang akhirnya menetapkan kita pada pilihan kita :) meskipun badai menerjang-nerjang..hehe Kalo tokoh Kugy, aneeh.. susah digambarin keanehan jalan pikirannya. tapi yang pasti Kugy beruntung, bahkan selalu amat beruntung. Dia selalu dikelilingi orang-orang yang selalu sayang, mulai dr pacar (yang ganti beberapa kali, eh, endingnya malah sm Keenan), sahabatnya, kakaknya, dan murid-muridnya. Terus saya juga ga gitu ngerti sama gambaran perasaan tokoh Kugy ini, sebenernya dr awal dia gimana sama Keenan. Keliatannya naksir, tapi sama pacarnya mesra banget. Mesra banget, tapi masa putus gara-gara ga jadi ke Bali.. Aga susah buat saya ikutin jalan pikirannya Kugy di cerita ini..

Buat kita orang Islam, yang pasti, setiap keputusan harus melibatkan Ia Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Penyayang, Yang Maha Berkehendak. How? dengan berdoa dan istikharah.
Hikmah kedua, bahwa mimpi harus terus dijaga. Mungkin ga sekarang, tapi bisa kok suatu saat, entah sekian tahun lagi, kita ada kesempatan mewujudkannya. Apa mimpimu?
1. Jadi dosen!! Cita-cita dari dulu yang tidak akan padam.hehe masih realistik kok utk dicapai. Tentu setelah menikah (semoga Allah memberi pertolongan supaya kedua orang tua saya bisa kasih ridho dan restu untuk kami, aamiin ya Allah..), harus ambil S2 supaya bisa mengajar, dan juga menjadi seorang praktisi sehingga ilmu yang disampaikan lebih mumpuni.. aamiin
2. punya toko buku/usaha dalam bidang buku. why? karena saya suka banget nongkrong di toko buku.hehe
3. punya usaha kuliner atau usaha lainnya :)

okkee, keep husnudzan! semangat!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar