Sabtu, 12 Desember 2015

Menulis Kembali

yeeyeeaaah

saya menulis blog ini lagi.. :)
terlepas ada pembaca setia atau tidak, itu tidak lah penting. tapi saya ber-azzam mau rutin menulis, tentang apapun, ya yang galau-galau, yang cuma narsis cerita tentang diri sendiri, atau yang sifatnya meluruskan.

seperti mba asma yang menulis untuk anak-anaknya, saya juga mau blog ini ter-search di google, dan anak-anak saya (insyaAllah) bisa liat tulisan-tulisan ibunya yang begituu tuuh pikirannya.hahahaha

atau menulis untuk siapa pun yang kebetulan atau dengan sengaja mampir.hehe

kembali ke topik, izinkan saya di Desember 2015 ini hadir kembali mem-post tulisan. why? iya doooong, soalnya saya uda punya sahabat pendukung nih bernama (background music: jeng jeng jeng jreeeeeng) Lenovo ideapad 300S 11 BR. :D

yes, laptop ini terbeli dengan membongkar tabungan menikah saya.. hiks hiks..
pembelian laptop didasarkan kepada penunjukkan saya sebagai notulen saat rapat, disuruh pergi menghadiri suatu acara/pelatihan yang mengharuskan membawa laptop, atau didasarkan pada lebih produktifnya saya bila punya laptop sendiri. Jadi saat luang bisa nyicil kerjaan, atau laptop terasa begitu bermanfaat pada pekerjaan-pekerjaan cito untuk segera di handle. :) apalagi stok laptop di subdit saya sungguh terbatas. Juga sebaiknya saya tidak bergantung pada fasilitas kantor bila bukan digunakan untuk bekerja. alhasil dengan membaca basmalah, bulat sudah niatan ini untuk membeli laptop sendiri yang insyaAllah dapat mejadikan saya lebih semangat dan lebih produktif dalam dunia tulis menulis, seperti judul postingan ini, insyaAllah :)

Laptop ini saya beli seharga 3,2 juta rupiah. Spesifikasi singkatnya adalah: ukuran layar 11,6 inch, RAM 2GB dan processornya Intel Celeron N3050. Kelebihannya adalah ringan/enteng (that's the most important thing!), harga relatif terjangkau (meskipun banyak pula laptop lain yang lebih murah varian harganya), warnanya hitam (saya suka warna hitam untuk alat elektronik), penampilannya cukup kece, dan sudah di-install windows 10 bawaan (meskipun tanpa microsoft office), serta port USBnya ada tiga. Kelemahannya adalah keyboardnya nyaman-ga nyaman (mungkin sayanya belum terbiasa), layarnya tidak cling tapi justru cukup nyaman di mata buat dipelototin lama-lama, dan trackpadnya sejujurnya saya lebih suka yang ada tombolnya. Kekurangan yang lain lagi adalah tidak ada vga untuk colok proyektor sehingga saya harus beli kabel sambungan yang harganya relatif mahal (beli di pocin seharga 105 ribu) dan blum ter-install office. Untuk office, saya nakal pake install yang bajakan, lagi-lagi di pocin.hehehe astaghfirullaah.. sebenernya uda ada kingsoft bawaan, tapi namanya kita uda biasa make office yah, jadinya ga biasa kalo pake yang lain.. peace :)

Untuk yang mau beli laptop, sekarang banyak banget tawaran harga yang cukup terjangkau. Tinggal apa kebutuhan nya. Saya misalnya, beli laptop hanya butuh untuk pekerjaan sehari-hari dengan microsoft office, browsing dan internetan, plus mungkin nonton video sesekali. Jadi asal laptopnya ga lemot buat kerja-kerja di atas, insyaAllah itu sudah lebih dari cukup. Saya bukan gamer, desain pun blum bisa.hiks jadi spek tinggi-tinggi tidak terlalu jadi kebutuhan. Langkah selanjutnya adalah menentukan budget. Kemarin setelah browsing2 kisaran harga laptop, saya menentukan harga maksimal 3,5 juta rupiah. Bermodal itu, saya memulai pemilihan kriteria:
- harga sesuai budget saya
- merk, saya prefer merk lenovo seperti laptop lama saya yang jagoan, meski batere uda ga fungsi lagi.hahaha, atau asus)
- ukuran layar, jangan terlalu besar karena saya butuh yang enteng dibawa, jangan pula yang terlalu kecil supaya lebih nyaman dipakai kerja
- keyboard dan trackpad yang bisa dibilang nyaman
- warna yang variatif,, saya ga suka laptop warna putih, meskipun beliau bilang saya pantes pake warna putih soalnya lebih manis, ceunaaah.hehehe untuk hal ini kita berbeda pendapat yaa
- engsel, soalnya punya adik saya uda ga oke engselnya
- tahan banting, supaya bisa awet bersama saya yang seringnya rusuh ini.hehehe
- kapasitas harddisk internal,  kalau bisa ya yang 500 GB ya..hehe
- bonus, misal sudah diinstall-kan windows, tas laptop, dan mouse :)

Bermodalkan kriteria di asal, bertemulah saya sama lenovo Ideapad 300S ini :)
memang ada poin2 kelemahan, tapi sejauh ini saya cukup senang :)

Tapi sebenernya kriteria di atas juga dipunyai oleh lenovo seri S20-30. Sayang saat mau beli kata mamangnya stok barunya sudah ga ada. eh saat jalan-jalan di pameran di detos, ketemu lah saya sama display S20-30.hiks banyak hal yang serupa dengan laptop saya, tapi dengan tombol trackpad yang saya maui, harga yang lebih murah, dan sudah diinstallkan office sama mamangnya. huhuu..

tapi gapapaaa, soalnya laptop saya jugaa keceee koook.hahahaha

bismillaah, mudah-mudahan banyak rizki yang mengalir melalui perantara laptop ini. karena niatan awalnya kan untuk memudahkan bekerja.hehe insyaAllah

tahun depan menikah, tetap bersabar dan berburu restu dan ridho keluarga, aamiin ya Allah,, insyaAllah
lagi-lagi,, saya mohon doanya yaa :)

Selasa, 22 September 2015

Tidak Takut dan Jadilah Pemberani :)

Dulu, saya takut dan cenderung menghindar.
tapi seiring umur yang makin bertambah, saya mulai berani memilih.
Sebuah pelajaran besar untuk berani memilih apa yang menurut saya terbaik.
Memilih dengan memahami bahwa akan ada konsekuensi yang pasti menyertai tiap pilihan.

Sederhananya adalah masalah rambut.
Dulu, saking saya takutnya menjadi botak, ngeri melihat rambut rontok, sementara stok rambut di kepala hanya tinggal serpihan, akhirnya saya selalu memotong pendek rambut. Harapannya, beban akar rambut tidak terlalu besar dan mengurangi kerontokan.

Sekarang tidak.
Ya masa sampe meninggal nanti saya kaga ngerasain punya rambut panjang sih?hahaha
yap, dengan memberanikan diri, melihat helai demi helai merontok tiap hari, pediih. tapi di sisi lain, ada kebahagiaan saat bisa melihat rambut ini bisa dikibas kayak iklan2 sampo. beuh lebai yah.hahahaha
iya, bahkan saya bilang sama rambut yang rontok2 itu. yap, mungkin Allah sudah takdirkan kalian rontok, ninggalin pasukan rambut lain yang cuma segelintir di kepala.hehehe biar saja mereka rontok, toh saya masih punya sisa rambut kuat lainnya yang masih setia hidup di kepala saya. :)
bahkan saya berdoa, kalau memang rontoknya rambut2 adalah ujian untuk manusia, bikin membuat hati bersedih, saya berharap dengan penuh harap, bahwa rontoknya rambut tadi menggugurkan pula dosa-dosa yang segunung ini.
(apa hubungannye rambut sama dosa ye? hahahaha)

Permisalan itu, saya hubungkan sama kehidupan.
ada pilihan2 yang setelah saya pikirkan, dicermati, direnungkan, ada pilihan yang hati ini sudah memantapkan. Ikhtiar diteruskan, doa dikencangkan. Perkara hasil adalah perkara Allah, maka itu lah yang membuat saya tenang dalam memilih.
Ketika memilih untuk berhenti hunting beasiswa dan melamar menjadi PNS, saat itu tekad saya sudah membulat. Bukan nekat, bukan hilang semangat. Tapi ada hal lain yang sudah saya pilih dan tidak bisa untuk tidak dipilih. Pilihan itulah yang sampai hari ini masih membulat dan masih terus diperjuangkan. Apa itu? menikah. :) Saya merasa sudah memiliki calon, maka dengan penuh harap, saya berdoa untuk dapat menikah dengannya. Semoga Allah mengabulkan, aamiin, aamiin yaa Allah :)

Menjaga niat. Itu yang penting.
Ikhtiar, doa, dan semangat. Perjuangan berat di tiap tahapan2 sampai hari ini. Kadang saya galau, takut, memang,, tapi di sisi lain, saya amat bahagia, dan saya tau bahwa setiap pilihan memiliki risiko dan konsekuensi. But now, i am not afraid to keep what i think is best for me. Hidup adalah pilihan, dan saya memilih. Yakin, dan mantap.

Lagi-lagi urusan hasil adalah urusan Allah. Tugas saya berusaha tanpa kenal menyerah, dan tentunya berdoa. saya selalu (insyaAllah) terus berbaiksangka padaNya. Tidak takut dengan masa lalu saya atau pun masa lalu beliau nya, dan berani untuk tiap konsekuensi dari pilihan ini, bila Allah mengizinkan saya menikah dengannya. (aamiin ya Allah, aamiiin (kenceng yeuh aminnya.hehehehe))

Nulis begini meringankan hati.hehe pasti dikira saya baper, ya kan?
oo no :) saya belajar mensyukuri apa yang menjadi bagian hidup saya hari ini. Hati saya masih sering mengingat pmi, saya akui itu. saya mencintai pmi dengan segala yang terjadi di sana.

Tapi saya akan cukup gentle berteriak bahwa saya sekarang adalah pegawai Badan POM yang insyaAllah sadar se-sadar2nya bahwa gaji saya hasil pajak rakyat, berusaha sekuat saya untuk amanah, bekerja keras, dan memiliki apa yang orang gadang-gadang bernama: integritas :)
Yes, kenalin, saya Wahyu Atmaja, CPNS Badan POM yang dinas di Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya, saat ini diamanahi pada Seksi Listing dan Penandaan Produk dan Bahan Berbahaya, dan saya mengerjakan SKE Kemasan Pangan, merekap laporan penggunaan bahan berbahaya oleh IP-B2, dan ikut berpartisipasi dalam terlaksananya amanah Peraturan Bersama Badan POM dan Kemendagri terkait Pengawasan Bahan Berbahaya.

eh lho kok malah bahas kerjaan ya?hahaha
Saya siap dengan segala pilihan saya. Saya memohon pertolongan Allah untuk tidak mengeluh atau protes atas apa yang Allah berikan untuk saya. Mendaftar PNS ini pun saya jalani tiap proses dengan penuh doa. Makanya saya yakin, Allah menempatkan saya pada posisi yang terbaik, karena sedari memulai pendaftaran, tidak lepas hati ini dari memohon dipilihkan pilihan yang paling baik :)
Dan itu artinya, meskipun saya mencintai pmi, saya dipilihkan tempat yang lain. Lagipula beliau bekerja di pmi.hehehe jadi saya, bila kelak Allah izinkan saya menikah, saya masih menjadi bagian dari keluarga besar rs pmi bogor. aamiin :)
(nb: bahkan saya uda bayangin bakal lahiran di pmi, dan bahkan saya uda nge-tag-in mau konsul sama dokter kandungan siapa dan maunya dirawat di mana.hehehe ini sih imaginasi cita2 dari dulu, karena di otak saya saat itu, saya akan masih jadi bagian dari pmi saat anak pertama saya lahir. uuuuuuuuu > <)

Imaginasi dan cita2 tadi masih memungkinkan direalisasikan. Bahkan cita-cita tinggal di kota adem bernama bogor masih banget saya harapkan. Semoga Allah memberi pertolongan untuk setiap niat baik :)
dan semoga Allah membantu kita menghilangkan prasangka-prasangka buruk dan menolong kita untuk mulai melihat potensi kebaikan pada diri tiap hambaNya, aamiin :)

Termasuk saat pembaca membaca postingan ini.
Saya khawatir dituduh tidak rasional lah, baper lah, naon lah, aaah come on, bersihkan prasangkanya atuuh :)

In conclusion, di usia yang tidak lagi muda ini, saya tidak takut :)
saya hidup dan saya yang menentukan masa depan hidup saya. Kepada Allah lah kita meminta pertolongan, dan perlindungan. InsyaAllah menjadi lebih berani :)

termasuk berani untuk menghadapi kematian di saat perjuangan ini belum tuntas, kepada Allah saja saya kembalikan segala niat baik. Mudah2an niat baik selalu dapat dijaga, karena niat itu sungguh gampang melenceng kawan.. :)

Untuk yang baca usia berapa pun kalian, just look at your reflection in the mirror.
Yes, you are beautiful (untuk yang perempuan yaaah..) kalo dibandingin sama saya yang sudah berusia "matang" (alias tua) ini, yah, saya jauuh. :)

tapi maaf, saya juga kece :)
dan insyaAllah akan selalu kece, sampai sampai harapan saya: khusnul khatimah, insyaAllah.. di mana saat kita nanti ber-baju-kan kain kafan pun, (yang ga modis itu), sebagai baju terakhir kita di dunia,, kita bisa teruus kece karena kita bisa senyum saat menjemput kematian. insyaAllah.
aamiin

cita-cita meeen :)
kece dari sekarang dan seterusnya ;)






Jumat, 28 Agustus 2015

Growing Old



Look at me, now i am growing old..

Ini di sebelah adalah foto saya, per agustus 2015. hmmm sudah tua bukan? di umur yang makin tua ini, tepatnya 27 tahun menuju 28 tahun, banyaaaak hal yang masih harus saya perjuangin dengan amat kuat.

Apakah itu?
Iya, semua orang juga tau. Perempuan mana yang ga pingin segera menikah, terlebih insyaAllah sudah ada laki-laki yang insyaAllah bersungguh-sungguh. Untuk cita-cita besar itu,, tentu saja sholat istikharah dan sholat hajat tak henti-hentinya dan selalu diupayakan agar Allah memberikan pertolonganNya kepada kami agar bisa segera menikah.

Menikah. Menyempurnakan separuh agama. Memulai hidup baru yang pastinya akan memerlukan perjuangan yang keras. Tapi, harapan kami, dengan kebersamaan dan saling mendukung, insyaAllah hidup menjadi lebih tenang. Melangkah maju sambil bergandengan tangan.. (uhuk uhuk..)

Kayak kayak mellow ya? hahahaha.. tapi memang.. saya sekarang dalam fase sadar bahwa perempuan bisa lebih tenang hatinya saat telah memiliki pendamping. Yang halal? tentu saja. sejak awal niatan untuk menikah insyaAllah sudah dipegang. Pinginnya ya secepatnya. Karena sekarang, saya merasa urgensi menikah amaaat beesaar.

Doa terus dipanjatkan. bahkan jauh-jauh hari gini, doa memohon putra putri yang shalih shalihah - sehat, cerdas, dan berbakti sudah saya panjatkan. Cita-cita menikah dan punya anak sudah lama saya punyai. sedari umur 22-23 tahun. Ya memang, dengan kehidupan saya yang masih amat ugal-ugalan ini, mungkin Allah menentukan waktu nya belum kemarin dan belum sekarang. Pelan-pelan, saya berusaha berubah. Mulai mendengar cerita teman-teman tentang pengasuhan anak, suka duka kehidupan pasca menikah terutama dalam hubungannya dengan keluarga besar pasangan, ibu bekerja, peluang kuliah, dan menggapai apa yang pernah kita cita-citakan. Mulai membaca curhat-curhat ibu-ibu, dari yang hamil hingga menyusui, mendengar cerita-cerita para senior dalam berproses menikah (yang gak semuanya selalu mudah. ada banyak pula yang berjuang menunggu ridho terbuka kayak saya.. dan bikin semangaaat yang pastii!), dilema ibu bekerja dengan tumbuh kembang anak, sampai pembicaraan orang dewasa seputar kontrakan, proses kredit rumah, biaya lahiran, kuliah sambil kerja, daaan sebagaaaiinyaa.

Ya Allah,, saya ga tau akan bagaimana rencanaMu dalam kehidupan hamba. Toh manusia hanya bisa bermimpi, bercita-cita, ber-rencana, berdoa, ber-ikhtiar, dan pada akhirnya ber-tawakkal.
Saya yang sekarang benar-benar telah memasukkan beliau dalam rencana kehidupan masa depan saya. (insyaAllah ya Allah)
sudah saya timbang-timbang semuanya, mulai dari perbedaan usia, pekerjaan, cita-cita untuk menempuh pendidikan lagi (kuliah), profesi, tempat tinggal, hingga membayang-bayang tentang pendidikan anak. Untuk beberapa hal belum bisa detail tentu saja, tapi saya telah menyertakan beliau dalam masa depan saya, dan insyaAllah saya mantap untuk berjuang bersama, menjadi partner, istri yang taat, dan ibu untuk anak-anak kami kelak.

memang, saya bukan lah sosok perempuan kalem. astaghfirullaah. tapi untuk kehidupan saya, saya memilih dengan sadar, dengan pertimbangan panjang..

teruntuk keluarga tercinta, yang paaliing saya cinta, bolehkah saya menunggu dibukakan pintu ridho dan restu?
saya yakin, saya memilih dengan sungguh-sungguh. Doa pun insyaAllah tidak akan pernah putus.
memang beliau tidak sempurna, tapi saya pun tidak sempurna. Berikhtiar sama-sama untuk berusaha menjadi lebih baik lagi.
saya teruus berdoa pada Allah, berharap kasih sayangNya, untuk memberikan pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka agar segenap keluarga dapat memberi kesempatan, keridhoan, kepercayaan, serta restu untuk saya menikah.

Tidak pernah ada keinginan menunda kebaikan. Tidak pernah pula bermaksud melakukan hal-hal buruk. Untuk itu saya berdoa supaya bisa disegerakan menikah. Ada banyak hal yang ingin dilakukan setelah menikah. Apalagi waktu terus jalan, dan saya bertambah tua, semakin hari semakin tua... i am growing old..

Bukan terburu-buru, tabungan pun masih dalam tahap ditambah nih.. tapi rasa di hati dan ketenangan memiliki pendamping sepertinya sudah di level urgent. Bolehkah saya berkumpul dalam kebaikan dengan orang yang dengannya saya berharap bisa bersama hingga Allah mengambil salah satu dari nyawa kita?

Sungguh deh,, ridho Mama tersayang, ridho Bapak tercinta
itu kunci nya. itu, itu yang selalu aku doakan.. aku tunggu-tunggu selalu.
itu yang menyemangati untuk terus berdoa dan meminta,
pada Allah semata, Tuhan Yang Maha Mendengar Segala doa..

salam,
atma

Minggu, 12 Juli 2015

Yang Tampak Kuat

Yang tampak kuat, bukan berarti orang yang ga mungkin menye-menye.
bisa jadi ia adalah orang yang menyimpan kepedihannya di dalam hati.
tidak dituangkan dalam kata-kata.

dan yang tampak kuat, mungkin ia ditempa lingkungan
atau psikologis yang timbul akibat usahanya menjadi kuat dan tidak mudah terguncang
atau ia banyak membaca, bahwa banyak kisah lain yang lebih memilukan

yang tampak kuat bukan berarti tidak pernah menangis
bukan berarti karena kuatnya, ia malah jauh dari Allah, bukan begitu

sesungguhnya memohon kekuatan pada Allah, meminta perlindungan, memohon ketegaran dan kesabaran, serta mengupayakan senyuman, sesungguhnya ia tak berlepas dari meminta pada Allah
sesungguhnya toh kita ini hamba-hamba yang amat lemah tanpa petunjuk dan pertolonganNya

Ketika kau wahai hati yang lembut, menguraikan kesedihanmu, dan berdoa pada Allah
sungguh ia yang tampak kuat menguraikan pula kesedihannya dan meminta kesabaran dari Allah
sungguh semua manusia amat lemah, maka bolehkan kita bersama-sama sebagai hamba Allah berdoa dan meminta padanya atas segala kebutuhan dan permasalahan hidup yang kita hadapi?

Bukankah kita sama-sama makhluk yang lemah..

Mari kita sama-sama menyandarkan dan bergantung pada Allah saja.
apakah kita di posisi bahagia atau posisi yang sedang diuji.
apakah kita dalam kondisi mudah tersenyum atau sedang berjuang menghadapi ujian
sungguh mendekat pada Allah adalah kewajiban kita, bukan hanya saat kita tertimpa musibah dan merasa menjadi yang paling menderita di muka bumi ini, tapi saat kita dalam suasana bahagia hendaknya bersyukur dan memuji Allah, dan saat bersedih selalu ingat bahwa Allah bersama kita, dan saat kita terkhilaf, maka segera ber-istighfar

Kawan, bahwa yang sedang sedih menderita dan yang tampak kuat dengan segala permasalahan hidupnya atau yang sedang tersenyum bahagia,, kita sama-sama, sama-sama memohon dan meminta kekuatan dari Nya, sama-sama memanjatkan syukur dan sama-sama memohon agar dapat menjadi sabar.

Let's stay strong!
menjadi benar-benar kuat atau setidaknya menjadi yang tampak kuat :)
 

Sabtu, 12 Desember 2015

Menulis Kembali

yeeyeeaaah

saya menulis blog ini lagi.. :)
terlepas ada pembaca setia atau tidak, itu tidak lah penting. tapi saya ber-azzam mau rutin menulis, tentang apapun, ya yang galau-galau, yang cuma narsis cerita tentang diri sendiri, atau yang sifatnya meluruskan.

seperti mba asma yang menulis untuk anak-anaknya, saya juga mau blog ini ter-search di google, dan anak-anak saya (insyaAllah) bisa liat tulisan-tulisan ibunya yang begituu tuuh pikirannya.hahahaha

atau menulis untuk siapa pun yang kebetulan atau dengan sengaja mampir.hehe

kembali ke topik, izinkan saya di Desember 2015 ini hadir kembali mem-post tulisan. why? iya doooong, soalnya saya uda punya sahabat pendukung nih bernama (background music: jeng jeng jeng jreeeeeng) Lenovo ideapad 300S 11 BR. :D

yes, laptop ini terbeli dengan membongkar tabungan menikah saya.. hiks hiks..
pembelian laptop didasarkan kepada penunjukkan saya sebagai notulen saat rapat, disuruh pergi menghadiri suatu acara/pelatihan yang mengharuskan membawa laptop, atau didasarkan pada lebih produktifnya saya bila punya laptop sendiri. Jadi saat luang bisa nyicil kerjaan, atau laptop terasa begitu bermanfaat pada pekerjaan-pekerjaan cito untuk segera di handle. :) apalagi stok laptop di subdit saya sungguh terbatas. Juga sebaiknya saya tidak bergantung pada fasilitas kantor bila bukan digunakan untuk bekerja. alhasil dengan membaca basmalah, bulat sudah niatan ini untuk membeli laptop sendiri yang insyaAllah dapat mejadikan saya lebih semangat dan lebih produktif dalam dunia tulis menulis, seperti judul postingan ini, insyaAllah :)

Laptop ini saya beli seharga 3,2 juta rupiah. Spesifikasi singkatnya adalah: ukuran layar 11,6 inch, RAM 2GB dan processornya Intel Celeron N3050. Kelebihannya adalah ringan/enteng (that's the most important thing!), harga relatif terjangkau (meskipun banyak pula laptop lain yang lebih murah varian harganya), warnanya hitam (saya suka warna hitam untuk alat elektronik), penampilannya cukup kece, dan sudah di-install windows 10 bawaan (meskipun tanpa microsoft office), serta port USBnya ada tiga. Kelemahannya adalah keyboardnya nyaman-ga nyaman (mungkin sayanya belum terbiasa), layarnya tidak cling tapi justru cukup nyaman di mata buat dipelototin lama-lama, dan trackpadnya sejujurnya saya lebih suka yang ada tombolnya. Kekurangan yang lain lagi adalah tidak ada vga untuk colok proyektor sehingga saya harus beli kabel sambungan yang harganya relatif mahal (beli di pocin seharga 105 ribu) dan blum ter-install office. Untuk office, saya nakal pake install yang bajakan, lagi-lagi di pocin.hehehe astaghfirullaah.. sebenernya uda ada kingsoft bawaan, tapi namanya kita uda biasa make office yah, jadinya ga biasa kalo pake yang lain.. peace :)

Untuk yang mau beli laptop, sekarang banyak banget tawaran harga yang cukup terjangkau. Tinggal apa kebutuhan nya. Saya misalnya, beli laptop hanya butuh untuk pekerjaan sehari-hari dengan microsoft office, browsing dan internetan, plus mungkin nonton video sesekali. Jadi asal laptopnya ga lemot buat kerja-kerja di atas, insyaAllah itu sudah lebih dari cukup. Saya bukan gamer, desain pun blum bisa.hiks jadi spek tinggi-tinggi tidak terlalu jadi kebutuhan. Langkah selanjutnya adalah menentukan budget. Kemarin setelah browsing2 kisaran harga laptop, saya menentukan harga maksimal 3,5 juta rupiah. Bermodal itu, saya memulai pemilihan kriteria:
- harga sesuai budget saya
- merk, saya prefer merk lenovo seperti laptop lama saya yang jagoan, meski batere uda ga fungsi lagi.hahaha, atau asus)
- ukuran layar, jangan terlalu besar karena saya butuh yang enteng dibawa, jangan pula yang terlalu kecil supaya lebih nyaman dipakai kerja
- keyboard dan trackpad yang bisa dibilang nyaman
- warna yang variatif,, saya ga suka laptop warna putih, meskipun beliau bilang saya pantes pake warna putih soalnya lebih manis, ceunaaah.hehehe untuk hal ini kita berbeda pendapat yaa
- engsel, soalnya punya adik saya uda ga oke engselnya
- tahan banting, supaya bisa awet bersama saya yang seringnya rusuh ini.hehehe
- kapasitas harddisk internal,  kalau bisa ya yang 500 GB ya..hehe
- bonus, misal sudah diinstall-kan windows, tas laptop, dan mouse :)

Bermodalkan kriteria di asal, bertemulah saya sama lenovo Ideapad 300S ini :)
memang ada poin2 kelemahan, tapi sejauh ini saya cukup senang :)

Tapi sebenernya kriteria di atas juga dipunyai oleh lenovo seri S20-30. Sayang saat mau beli kata mamangnya stok barunya sudah ga ada. eh saat jalan-jalan di pameran di detos, ketemu lah saya sama display S20-30.hiks banyak hal yang serupa dengan laptop saya, tapi dengan tombol trackpad yang saya maui, harga yang lebih murah, dan sudah diinstallkan office sama mamangnya. huhuu..

tapi gapapaaa, soalnya laptop saya jugaa keceee koook.hahahaha

bismillaah, mudah-mudahan banyak rizki yang mengalir melalui perantara laptop ini. karena niatan awalnya kan untuk memudahkan bekerja.hehe insyaAllah

tahun depan menikah, tetap bersabar dan berburu restu dan ridho keluarga, aamiin ya Allah,, insyaAllah
lagi-lagi,, saya mohon doanya yaa :)

Selasa, 22 September 2015

Tidak Takut dan Jadilah Pemberani :)

Dulu, saya takut dan cenderung menghindar.
tapi seiring umur yang makin bertambah, saya mulai berani memilih.
Sebuah pelajaran besar untuk berani memilih apa yang menurut saya terbaik.
Memilih dengan memahami bahwa akan ada konsekuensi yang pasti menyertai tiap pilihan.

Sederhananya adalah masalah rambut.
Dulu, saking saya takutnya menjadi botak, ngeri melihat rambut rontok, sementara stok rambut di kepala hanya tinggal serpihan, akhirnya saya selalu memotong pendek rambut. Harapannya, beban akar rambut tidak terlalu besar dan mengurangi kerontokan.

Sekarang tidak.
Ya masa sampe meninggal nanti saya kaga ngerasain punya rambut panjang sih?hahaha
yap, dengan memberanikan diri, melihat helai demi helai merontok tiap hari, pediih. tapi di sisi lain, ada kebahagiaan saat bisa melihat rambut ini bisa dikibas kayak iklan2 sampo. beuh lebai yah.hahahaha
iya, bahkan saya bilang sama rambut yang rontok2 itu. yap, mungkin Allah sudah takdirkan kalian rontok, ninggalin pasukan rambut lain yang cuma segelintir di kepala.hehehe biar saja mereka rontok, toh saya masih punya sisa rambut kuat lainnya yang masih setia hidup di kepala saya. :)
bahkan saya berdoa, kalau memang rontoknya rambut2 adalah ujian untuk manusia, bikin membuat hati bersedih, saya berharap dengan penuh harap, bahwa rontoknya rambut tadi menggugurkan pula dosa-dosa yang segunung ini.
(apa hubungannye rambut sama dosa ye? hahahaha)

Permisalan itu, saya hubungkan sama kehidupan.
ada pilihan2 yang setelah saya pikirkan, dicermati, direnungkan, ada pilihan yang hati ini sudah memantapkan. Ikhtiar diteruskan, doa dikencangkan. Perkara hasil adalah perkara Allah, maka itu lah yang membuat saya tenang dalam memilih.
Ketika memilih untuk berhenti hunting beasiswa dan melamar menjadi PNS, saat itu tekad saya sudah membulat. Bukan nekat, bukan hilang semangat. Tapi ada hal lain yang sudah saya pilih dan tidak bisa untuk tidak dipilih. Pilihan itulah yang sampai hari ini masih membulat dan masih terus diperjuangkan. Apa itu? menikah. :) Saya merasa sudah memiliki calon, maka dengan penuh harap, saya berdoa untuk dapat menikah dengannya. Semoga Allah mengabulkan, aamiin, aamiin yaa Allah :)

Menjaga niat. Itu yang penting.
Ikhtiar, doa, dan semangat. Perjuangan berat di tiap tahapan2 sampai hari ini. Kadang saya galau, takut, memang,, tapi di sisi lain, saya amat bahagia, dan saya tau bahwa setiap pilihan memiliki risiko dan konsekuensi. But now, i am not afraid to keep what i think is best for me. Hidup adalah pilihan, dan saya memilih. Yakin, dan mantap.

Lagi-lagi urusan hasil adalah urusan Allah. Tugas saya berusaha tanpa kenal menyerah, dan tentunya berdoa. saya selalu (insyaAllah) terus berbaiksangka padaNya. Tidak takut dengan masa lalu saya atau pun masa lalu beliau nya, dan berani untuk tiap konsekuensi dari pilihan ini, bila Allah mengizinkan saya menikah dengannya. (aamiin ya Allah, aamiiin (kenceng yeuh aminnya.hehehehe))

Nulis begini meringankan hati.hehe pasti dikira saya baper, ya kan?
oo no :) saya belajar mensyukuri apa yang menjadi bagian hidup saya hari ini. Hati saya masih sering mengingat pmi, saya akui itu. saya mencintai pmi dengan segala yang terjadi di sana.

Tapi saya akan cukup gentle berteriak bahwa saya sekarang adalah pegawai Badan POM yang insyaAllah sadar se-sadar2nya bahwa gaji saya hasil pajak rakyat, berusaha sekuat saya untuk amanah, bekerja keras, dan memiliki apa yang orang gadang-gadang bernama: integritas :)
Yes, kenalin, saya Wahyu Atmaja, CPNS Badan POM yang dinas di Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya, saat ini diamanahi pada Seksi Listing dan Penandaan Produk dan Bahan Berbahaya, dan saya mengerjakan SKE Kemasan Pangan, merekap laporan penggunaan bahan berbahaya oleh IP-B2, dan ikut berpartisipasi dalam terlaksananya amanah Peraturan Bersama Badan POM dan Kemendagri terkait Pengawasan Bahan Berbahaya.

eh lho kok malah bahas kerjaan ya?hahaha
Saya siap dengan segala pilihan saya. Saya memohon pertolongan Allah untuk tidak mengeluh atau protes atas apa yang Allah berikan untuk saya. Mendaftar PNS ini pun saya jalani tiap proses dengan penuh doa. Makanya saya yakin, Allah menempatkan saya pada posisi yang terbaik, karena sedari memulai pendaftaran, tidak lepas hati ini dari memohon dipilihkan pilihan yang paling baik :)
Dan itu artinya, meskipun saya mencintai pmi, saya dipilihkan tempat yang lain. Lagipula beliau bekerja di pmi.hehehe jadi saya, bila kelak Allah izinkan saya menikah, saya masih menjadi bagian dari keluarga besar rs pmi bogor. aamiin :)
(nb: bahkan saya uda bayangin bakal lahiran di pmi, dan bahkan saya uda nge-tag-in mau konsul sama dokter kandungan siapa dan maunya dirawat di mana.hehehe ini sih imaginasi cita2 dari dulu, karena di otak saya saat itu, saya akan masih jadi bagian dari pmi saat anak pertama saya lahir. uuuuuuuuu > <)

Imaginasi dan cita2 tadi masih memungkinkan direalisasikan. Bahkan cita-cita tinggal di kota adem bernama bogor masih banget saya harapkan. Semoga Allah memberi pertolongan untuk setiap niat baik :)
dan semoga Allah membantu kita menghilangkan prasangka-prasangka buruk dan menolong kita untuk mulai melihat potensi kebaikan pada diri tiap hambaNya, aamiin :)

Termasuk saat pembaca membaca postingan ini.
Saya khawatir dituduh tidak rasional lah, baper lah, naon lah, aaah come on, bersihkan prasangkanya atuuh :)

In conclusion, di usia yang tidak lagi muda ini, saya tidak takut :)
saya hidup dan saya yang menentukan masa depan hidup saya. Kepada Allah lah kita meminta pertolongan, dan perlindungan. InsyaAllah menjadi lebih berani :)

termasuk berani untuk menghadapi kematian di saat perjuangan ini belum tuntas, kepada Allah saja saya kembalikan segala niat baik. Mudah2an niat baik selalu dapat dijaga, karena niat itu sungguh gampang melenceng kawan.. :)

Untuk yang baca usia berapa pun kalian, just look at your reflection in the mirror.
Yes, you are beautiful (untuk yang perempuan yaaah..) kalo dibandingin sama saya yang sudah berusia "matang" (alias tua) ini, yah, saya jauuh. :)

tapi maaf, saya juga kece :)
dan insyaAllah akan selalu kece, sampai sampai harapan saya: khusnul khatimah, insyaAllah.. di mana saat kita nanti ber-baju-kan kain kafan pun, (yang ga modis itu), sebagai baju terakhir kita di dunia,, kita bisa teruus kece karena kita bisa senyum saat menjemput kematian. insyaAllah.
aamiin

cita-cita meeen :)
kece dari sekarang dan seterusnya ;)






Jumat, 28 Agustus 2015

Growing Old



Look at me, now i am growing old..

Ini di sebelah adalah foto saya, per agustus 2015. hmmm sudah tua bukan? di umur yang makin tua ini, tepatnya 27 tahun menuju 28 tahun, banyaaaak hal yang masih harus saya perjuangin dengan amat kuat.

Apakah itu?
Iya, semua orang juga tau. Perempuan mana yang ga pingin segera menikah, terlebih insyaAllah sudah ada laki-laki yang insyaAllah bersungguh-sungguh. Untuk cita-cita besar itu,, tentu saja sholat istikharah dan sholat hajat tak henti-hentinya dan selalu diupayakan agar Allah memberikan pertolonganNya kepada kami agar bisa segera menikah.

Menikah. Menyempurnakan separuh agama. Memulai hidup baru yang pastinya akan memerlukan perjuangan yang keras. Tapi, harapan kami, dengan kebersamaan dan saling mendukung, insyaAllah hidup menjadi lebih tenang. Melangkah maju sambil bergandengan tangan.. (uhuk uhuk..)

Kayak kayak mellow ya? hahahaha.. tapi memang.. saya sekarang dalam fase sadar bahwa perempuan bisa lebih tenang hatinya saat telah memiliki pendamping. Yang halal? tentu saja. sejak awal niatan untuk menikah insyaAllah sudah dipegang. Pinginnya ya secepatnya. Karena sekarang, saya merasa urgensi menikah amaaat beesaar.

Doa terus dipanjatkan. bahkan jauh-jauh hari gini, doa memohon putra putri yang shalih shalihah - sehat, cerdas, dan berbakti sudah saya panjatkan. Cita-cita menikah dan punya anak sudah lama saya punyai. sedari umur 22-23 tahun. Ya memang, dengan kehidupan saya yang masih amat ugal-ugalan ini, mungkin Allah menentukan waktu nya belum kemarin dan belum sekarang. Pelan-pelan, saya berusaha berubah. Mulai mendengar cerita teman-teman tentang pengasuhan anak, suka duka kehidupan pasca menikah terutama dalam hubungannya dengan keluarga besar pasangan, ibu bekerja, peluang kuliah, dan menggapai apa yang pernah kita cita-citakan. Mulai membaca curhat-curhat ibu-ibu, dari yang hamil hingga menyusui, mendengar cerita-cerita para senior dalam berproses menikah (yang gak semuanya selalu mudah. ada banyak pula yang berjuang menunggu ridho terbuka kayak saya.. dan bikin semangaaat yang pastii!), dilema ibu bekerja dengan tumbuh kembang anak, sampai pembicaraan orang dewasa seputar kontrakan, proses kredit rumah, biaya lahiran, kuliah sambil kerja, daaan sebagaaaiinyaa.

Ya Allah,, saya ga tau akan bagaimana rencanaMu dalam kehidupan hamba. Toh manusia hanya bisa bermimpi, bercita-cita, ber-rencana, berdoa, ber-ikhtiar, dan pada akhirnya ber-tawakkal.
Saya yang sekarang benar-benar telah memasukkan beliau dalam rencana kehidupan masa depan saya. (insyaAllah ya Allah)
sudah saya timbang-timbang semuanya, mulai dari perbedaan usia, pekerjaan, cita-cita untuk menempuh pendidikan lagi (kuliah), profesi, tempat tinggal, hingga membayang-bayang tentang pendidikan anak. Untuk beberapa hal belum bisa detail tentu saja, tapi saya telah menyertakan beliau dalam masa depan saya, dan insyaAllah saya mantap untuk berjuang bersama, menjadi partner, istri yang taat, dan ibu untuk anak-anak kami kelak.

memang, saya bukan lah sosok perempuan kalem. astaghfirullaah. tapi untuk kehidupan saya, saya memilih dengan sadar, dengan pertimbangan panjang..

teruntuk keluarga tercinta, yang paaliing saya cinta, bolehkah saya menunggu dibukakan pintu ridho dan restu?
saya yakin, saya memilih dengan sungguh-sungguh. Doa pun insyaAllah tidak akan pernah putus.
memang beliau tidak sempurna, tapi saya pun tidak sempurna. Berikhtiar sama-sama untuk berusaha menjadi lebih baik lagi.
saya teruus berdoa pada Allah, berharap kasih sayangNya, untuk memberikan pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka agar segenap keluarga dapat memberi kesempatan, keridhoan, kepercayaan, serta restu untuk saya menikah.

Tidak pernah ada keinginan menunda kebaikan. Tidak pernah pula bermaksud melakukan hal-hal buruk. Untuk itu saya berdoa supaya bisa disegerakan menikah. Ada banyak hal yang ingin dilakukan setelah menikah. Apalagi waktu terus jalan, dan saya bertambah tua, semakin hari semakin tua... i am growing old..

Bukan terburu-buru, tabungan pun masih dalam tahap ditambah nih.. tapi rasa di hati dan ketenangan memiliki pendamping sepertinya sudah di level urgent. Bolehkah saya berkumpul dalam kebaikan dengan orang yang dengannya saya berharap bisa bersama hingga Allah mengambil salah satu dari nyawa kita?

Sungguh deh,, ridho Mama tersayang, ridho Bapak tercinta
itu kunci nya. itu, itu yang selalu aku doakan.. aku tunggu-tunggu selalu.
itu yang menyemangati untuk terus berdoa dan meminta,
pada Allah semata, Tuhan Yang Maha Mendengar Segala doa..

salam,
atma

Minggu, 12 Juli 2015

Yang Tampak Kuat

Yang tampak kuat, bukan berarti orang yang ga mungkin menye-menye.
bisa jadi ia adalah orang yang menyimpan kepedihannya di dalam hati.
tidak dituangkan dalam kata-kata.

dan yang tampak kuat, mungkin ia ditempa lingkungan
atau psikologis yang timbul akibat usahanya menjadi kuat dan tidak mudah terguncang
atau ia banyak membaca, bahwa banyak kisah lain yang lebih memilukan

yang tampak kuat bukan berarti tidak pernah menangis
bukan berarti karena kuatnya, ia malah jauh dari Allah, bukan begitu

sesungguhnya memohon kekuatan pada Allah, meminta perlindungan, memohon ketegaran dan kesabaran, serta mengupayakan senyuman, sesungguhnya ia tak berlepas dari meminta pada Allah
sesungguhnya toh kita ini hamba-hamba yang amat lemah tanpa petunjuk dan pertolonganNya

Ketika kau wahai hati yang lembut, menguraikan kesedihanmu, dan berdoa pada Allah
sungguh ia yang tampak kuat menguraikan pula kesedihannya dan meminta kesabaran dari Allah
sungguh semua manusia amat lemah, maka bolehkan kita bersama-sama sebagai hamba Allah berdoa dan meminta padanya atas segala kebutuhan dan permasalahan hidup yang kita hadapi?

Bukankah kita sama-sama makhluk yang lemah..

Mari kita sama-sama menyandarkan dan bergantung pada Allah saja.
apakah kita di posisi bahagia atau posisi yang sedang diuji.
apakah kita dalam kondisi mudah tersenyum atau sedang berjuang menghadapi ujian
sungguh mendekat pada Allah adalah kewajiban kita, bukan hanya saat kita tertimpa musibah dan merasa menjadi yang paling menderita di muka bumi ini, tapi saat kita dalam suasana bahagia hendaknya bersyukur dan memuji Allah, dan saat bersedih selalu ingat bahwa Allah bersama kita, dan saat kita terkhilaf, maka segera ber-istighfar

Kawan, bahwa yang sedang sedih menderita dan yang tampak kuat dengan segala permasalahan hidupnya atau yang sedang tersenyum bahagia,, kita sama-sama, sama-sama memohon dan meminta kekuatan dari Nya, sama-sama memanjatkan syukur dan sama-sama memohon agar dapat menjadi sabar.

Let's stay strong!
menjadi benar-benar kuat atau setidaknya menjadi yang tampak kuat :)