Jumat, 12 Maret 2010

mereka yang berjuang

setting cerita gw, di mana lagi kalo ga di kereta.hehehe
-ga ding, kadang di kampus juga kok ;p-

siang2, panas2, mau berangkat ke kampus. seinget gw waktu itu keretanya aga telat, jadi sedikit lebih penuh dari yang seharusnya. naiklah kursi2 rotan yang mau di bawa ke jakarta. wah, yang sekarang, kursi ini dibawa oleh seorang anak laki-laki, penampilannya bersih dan wajahnya mengesankan dia cukup pintar, walau lelah sangat terlihat dari pancaran mukanya. -secara nge-gotong2 kursi seberat itu- kayaknya dia kira2 usia sma kelas 1. dia keliatan sungguh-sungguh banget nge-jaga kursi2 yang harus dianternya. uda gitu, dia pun berusaha naruh kursi2 rotan itu se-pas mungkin, biar ga terlalu ganggu orang2 yang mau lewat. masyaAllah..

Jam segitu, mungkin seharusnya dia bergi sekolah. tapi kehidupannya memerlukan dia bekerja sepeti itu. subhanallah!! padahal sekarang ini, banyak banget pemuda2 pengemis yang hanya mau meminta-minta tak mau bekerja, padahal badannya tampak kuat dan sama sekali tidak ada cacat.. gw malu sama semangat anak tersebut.

suatu malem, ada juga bapak2 jualan opak. bapak2 tersebut uda tua. mungkin seharusnya saya menyebutnya kakek2. masyaAllah, opak yang dia jual murah sekali. waktu itu gw beli dua ribu dapet dua bungkusan yang masing2 isinya 10 opak. berapa banyak untung yang dia ambil?? padahal uda jualan dari gerbong ke gerbong belum tentu laku ato ada yang beli. masyaAllah.. ada juga kakek2 penjual tissue, kakek penjual kipas, kakek penjual kue gemblong di stasiun bojong. usia mereka sudah ga lagi muda, tapi alhamdulillaah tetap semangat berjuang dan menghindari meminta-minta.

iya, kawan, terkadang kita mungkin tidak terlalu membutuhkan barang yang mereka jual. tapi gw menekankan, tidak ada salahnya bukan kita membeli barang dari mereka, menghargai usaha mereka berjualan, dan meniatkannya untuk bersedekah? insyaAllah, walopun mekanismenya dengan "membeli" asal kita niatkan ber-infak dan bersedekah, bukan niat bertujuan konsumtif, maka Allah akan mencatatnya sebagai amal yang baik bukan? yaah, memang masi banyak cara ber-sedekah yang lebih baik dan lebih konkret sebenernya, tapi cara ini insyaAllah relatif mudah dan dapat dilakukan oleh kita semua, termasuk oleh adik2 kita yang masi kecil =) kuncinya satu, niat, luruskan niat =)

kepada mereka yang berjuang, terimakasi karena telah men-chrage semangat gw setiap hari. Alhamdulillaah, Allah mengizinkan gw naik kereta untuk bertemu dengan mereka para jagoan.

kepada mereka yang enggan berjuang, yang memanfaatkan anak2 kecil, yang bermalas2an dan hanya menengadahkan tangan padahal tubuh senantiasa segar bugar sehat dan kuat, yang berpura-pura, yang membodohi orang lain, ingat saja, ingat ini, saya pernah baca di buku -lupa judulnya- ada perkataan: niscaya Allah akan menambah kemiskinan atas kalian.
hii serem kan, makanya jangan pura2 doong..

gw kesel, gara2 para pengemis supergadungan ini, kepekaan dan jiwa sosial orang2 akan tergerus. rasa kasihan dan lembut hati jadi terkikis. pertolongan pada mereka yang benar2 membutuhkan -yang seharusnya paling utama dibantu- menjadi lamban dan tidak tepat sasaran. anak2 kecil menjadi salah terdidik dan mentalnya jadi mental pengemis.

jadi inget acara John Pantau di trans tv yang berhasil membuka dan menguak sejumlah tipu muslihat mereka2 para pengemis pemalas, pura2 cacat, dan memanfaatkan anak kecil. ckckck inilah indonesia bung!! realita masyarakat yang mengiris hati..

astaghfirullah, pe-er kita banyak sekali. amanah rakyat segera menanti saat gelar sarjana telah dipegang. tuntutan atas kesempatan belajar di kampus perjuangan ini diteriakkan. kontribusi konkret kita ditagih.

ya Rabb, mudahkanlah kami mengemban amanah ini, bantu kami ya Allah..
mereka yang berjuang, kami pun akan berjuang dengan semangat seperti kalian =)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 12 Maret 2010

mereka yang berjuang

setting cerita gw, di mana lagi kalo ga di kereta.hehehe
-ga ding, kadang di kampus juga kok ;p-

siang2, panas2, mau berangkat ke kampus. seinget gw waktu itu keretanya aga telat, jadi sedikit lebih penuh dari yang seharusnya. naiklah kursi2 rotan yang mau di bawa ke jakarta. wah, yang sekarang, kursi ini dibawa oleh seorang anak laki-laki, penampilannya bersih dan wajahnya mengesankan dia cukup pintar, walau lelah sangat terlihat dari pancaran mukanya. -secara nge-gotong2 kursi seberat itu- kayaknya dia kira2 usia sma kelas 1. dia keliatan sungguh-sungguh banget nge-jaga kursi2 yang harus dianternya. uda gitu, dia pun berusaha naruh kursi2 rotan itu se-pas mungkin, biar ga terlalu ganggu orang2 yang mau lewat. masyaAllah..

Jam segitu, mungkin seharusnya dia bergi sekolah. tapi kehidupannya memerlukan dia bekerja sepeti itu. subhanallah!! padahal sekarang ini, banyak banget pemuda2 pengemis yang hanya mau meminta-minta tak mau bekerja, padahal badannya tampak kuat dan sama sekali tidak ada cacat.. gw malu sama semangat anak tersebut.

suatu malem, ada juga bapak2 jualan opak. bapak2 tersebut uda tua. mungkin seharusnya saya menyebutnya kakek2. masyaAllah, opak yang dia jual murah sekali. waktu itu gw beli dua ribu dapet dua bungkusan yang masing2 isinya 10 opak. berapa banyak untung yang dia ambil?? padahal uda jualan dari gerbong ke gerbong belum tentu laku ato ada yang beli. masyaAllah.. ada juga kakek2 penjual tissue, kakek penjual kipas, kakek penjual kue gemblong di stasiun bojong. usia mereka sudah ga lagi muda, tapi alhamdulillaah tetap semangat berjuang dan menghindari meminta-minta.

iya, kawan, terkadang kita mungkin tidak terlalu membutuhkan barang yang mereka jual. tapi gw menekankan, tidak ada salahnya bukan kita membeli barang dari mereka, menghargai usaha mereka berjualan, dan meniatkannya untuk bersedekah? insyaAllah, walopun mekanismenya dengan "membeli" asal kita niatkan ber-infak dan bersedekah, bukan niat bertujuan konsumtif, maka Allah akan mencatatnya sebagai amal yang baik bukan? yaah, memang masi banyak cara ber-sedekah yang lebih baik dan lebih konkret sebenernya, tapi cara ini insyaAllah relatif mudah dan dapat dilakukan oleh kita semua, termasuk oleh adik2 kita yang masi kecil =) kuncinya satu, niat, luruskan niat =)

kepada mereka yang berjuang, terimakasi karena telah men-chrage semangat gw setiap hari. Alhamdulillaah, Allah mengizinkan gw naik kereta untuk bertemu dengan mereka para jagoan.

kepada mereka yang enggan berjuang, yang memanfaatkan anak2 kecil, yang bermalas2an dan hanya menengadahkan tangan padahal tubuh senantiasa segar bugar sehat dan kuat, yang berpura-pura, yang membodohi orang lain, ingat saja, ingat ini, saya pernah baca di buku -lupa judulnya- ada perkataan: niscaya Allah akan menambah kemiskinan atas kalian.
hii serem kan, makanya jangan pura2 doong..

gw kesel, gara2 para pengemis supergadungan ini, kepekaan dan jiwa sosial orang2 akan tergerus. rasa kasihan dan lembut hati jadi terkikis. pertolongan pada mereka yang benar2 membutuhkan -yang seharusnya paling utama dibantu- menjadi lamban dan tidak tepat sasaran. anak2 kecil menjadi salah terdidik dan mentalnya jadi mental pengemis.

jadi inget acara John Pantau di trans tv yang berhasil membuka dan menguak sejumlah tipu muslihat mereka2 para pengemis pemalas, pura2 cacat, dan memanfaatkan anak kecil. ckckck inilah indonesia bung!! realita masyarakat yang mengiris hati..

astaghfirullah, pe-er kita banyak sekali. amanah rakyat segera menanti saat gelar sarjana telah dipegang. tuntutan atas kesempatan belajar di kampus perjuangan ini diteriakkan. kontribusi konkret kita ditagih.

ya Rabb, mudahkanlah kami mengemban amanah ini, bantu kami ya Allah..
mereka yang berjuang, kami pun akan berjuang dengan semangat seperti kalian =)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar