Selasa, 01 Juni 2010

menjadi murobbi, astaghfirullaah


pelan, progress saya terlalu pelan, uda berapa tahun nih hidup hah?
walopun telah 'tersentuh' tarbiyah di kelas 3 sma, saya terlalu lambat untuk menyadari dan terlalu lemot memahami.

masa kampus datang, di mentoring A2i, dan berlanjut ke mentoring lanjutan, saya tetep belum 'ngeh' sama tarbiyah. bener2 ga paham sama definisinya. akhirnya karena tidak pernah cocok jadwal sama temen2 sementoring dan sama mbaknya, akhirnya saya keluar. oh iya, inget, sempet di-sms-in ikut dauroh. tapi karena ga faham, dan sekali lagi terlalu lemot, akhirnya saya batal ikutan.

alhamdulillaah liqo ini ga putus. akhirnya -dan sampai sekarang- saya bisa ikutan liqo di tetangga deket rumah.

dan jeng-jeng-jeng setelah kira2 3 tahun liqo, baru sedikit banyak saya faham. sebenernya kondisi kampuslah yang bikin saya 'ngeh' tentang adanya orang2 ber-title ADK. dan parahnya, sekali lagi karena saya nya masi terlalu odong-odong, walopun uda ikut bem fakultas dan bem ui dari jaman maba, saya baru sadar ada yang begituan sekitar 1 tahun belakangan! ehehe kemane aje gue? padahal hidup di lingkungan mereka.

masyaAllah.. lambat sekali bukan?
nah, sekarang pelan2 saya mulai berlari, mulai berbenah diri. tingkat akhir kuliah ini ga akan saya sia-siakan. alhamdulillaah banyak hal yang mendukung. mulai dari
'provokasi' murobbi' untuk menggarap proyek besar -ehehe istilahnya cing!-,
ketertarikan -baca: suka- sama seorang ikhwan (astaghfirullaah),
diminta menjadi mentor A2i oleh anak mii -pengalaman pertama membina, tapi masi ugal2an dan banyak 'malpraktek'.hehe-,
status teman2 fesbuk yang meng-inspirasi -walopun saya ga kenal ga masalah, untung temenan di fb.hehe-,
bergabung di kastrat salam ui -rohis nih!!-,
dan yang paling akhir: dauroh pertama saya. uwooow subhanallaah!!

dan sekarang, setelah membaca tulisan orang berjudul "ayna anta murobbi" yang artinya: dimana engkau murobbi? saya teringat amanat ini. iya, cepat atau lambat: insyaAllah akan bener2 tiba saatnya saya akan menjadi murobbi (untuk anak sekolah sepertinya). nah, padahal dari tulisan tersebut, dari status temen saya yang sangat menakjubkan bernama Eko Aditya Rifai, dan dari para ustadz yang mengisi acara dauroh itu, saya faham bahwa untuk menjadi murobbi sukses syarat pertama yang kudu dan wajib dimiliki ialah: ruhiyah dan keteladanan!!

nah, lihaaat, dimana itu ada di diri saya? ruhiyah? masyaAllah.. masi kadang naik kadang turun begini. dan apalagi ini: keteladanan!! ini yang mengerikan. apalagi saya pernah baca, bahwa terkadang perkataan atau perbuatan murobbi bisa dianggap sebagai 'fatwa' oleh mutarobbi nya. masyaAllah.. (ehehe sebenernya saya juga terkadang suka gitu sama murobbi saya, nganggep kalo beliau melakukan berarti boleh.) nah, nah jelas saya yang masi kayak preman ini tidak memenuhi kualifikasi bukan? tapi karena kurangnya SDM, bukan sebenernya alesannya harusnya bukan itu, intinya ini adalah (sok2an pake bahasa keren: mode on) momentum buat saya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi, yang terutama: ruhiyah (ibadah yaumiyah serta ilmu) dan KETELADANAN. harus lebih baik lagi!!!

mereka yang -sepertinya- mantap terdidik dan mendapat tarbiyah serta disokong lingkungan dan teman2 yang ADK juga, memang luar biasa.

sebut saja akhwat ini. akhwat ini -saya tidak kenal.hehe, saya tau orangnya yang memang menakjubkan, tapi ga kenal, taunya dari fesbuk ikhwan yang saya suka, dan mereka tampaknya akrab dan cocok. saya senantiasa mendoakan yang terbaik agar ikhwan tersebut mendapat akhwat terbaik =) mungkin akhwat yang ini, yang sangat luar biasa ini, yang pantes sama orang seperti beliau. Allah lebih tau, dan saya pasti akan mendukung kebaikan mereka. =)
eh, kembali ke bahasan awal, dari fesbuk akhwat ini kata2nya sungguh meng-inspirasi, intinya berbunyi: jika niat awal kita ikhlas dan murni karena Allah, jangan sampai rusak karena manusia. how? mantap bukan? pertama membaca saja saya sudah terhenyak. kemudian profile picture nya: no love before akad. uuwoow subhanallah bukan? dan akhwat ini selalu membaca alQuran dimana pun dia berada. (pas ketemu di kereta dulu begitu)

itu baru satu akhwat. masi banyaak dan bejibun2 akhwat maupun ikhwan lainnya yang keteladanannya, ruhiyah, ilmu, dan kontribusinya sungguh membuat malu dan iri hati. kalo fastabiqul khoirot itu berupa lomba lari 100 m, mungkin mereka uda sampai di meter ke 60, dan saya masi merangkak-rangkak di meter ke 15. masi 85 meter lagi menuju garis finish, masi 45 meter lagi bisa sejajar dengan mereka.

nah, di usia yang semakin bertambah ini, saya senantiasa akan menambah kecepatan, sekali lagi, menguatkan kaki dan berlari lebih kencang, insyaAllah. dan nanti ketika tiba waktunya saya menjadi seorang murobbi, saya akan mampu menjadi murobbi yang supercool dan menjadi teladan yang baik untuk mutarobbi. amiin ya Allah.

ya Allah, malam ini saya berdoa, saya memohon kekuatan, memohon perlindungan dari ketergelinciran, memohon hidayah dan pertolonganMu, karena hanya dengan daya dan kekuatanMu ya Allah, hamba bisa menjadi hamba yang semakin dekat padaMu. amiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 01 Juni 2010

menjadi murobbi, astaghfirullaah


pelan, progress saya terlalu pelan, uda berapa tahun nih hidup hah?
walopun telah 'tersentuh' tarbiyah di kelas 3 sma, saya terlalu lambat untuk menyadari dan terlalu lemot memahami.

masa kampus datang, di mentoring A2i, dan berlanjut ke mentoring lanjutan, saya tetep belum 'ngeh' sama tarbiyah. bener2 ga paham sama definisinya. akhirnya karena tidak pernah cocok jadwal sama temen2 sementoring dan sama mbaknya, akhirnya saya keluar. oh iya, inget, sempet di-sms-in ikut dauroh. tapi karena ga faham, dan sekali lagi terlalu lemot, akhirnya saya batal ikutan.

alhamdulillaah liqo ini ga putus. akhirnya -dan sampai sekarang- saya bisa ikutan liqo di tetangga deket rumah.

dan jeng-jeng-jeng setelah kira2 3 tahun liqo, baru sedikit banyak saya faham. sebenernya kondisi kampuslah yang bikin saya 'ngeh' tentang adanya orang2 ber-title ADK. dan parahnya, sekali lagi karena saya nya masi terlalu odong-odong, walopun uda ikut bem fakultas dan bem ui dari jaman maba, saya baru sadar ada yang begituan sekitar 1 tahun belakangan! ehehe kemane aje gue? padahal hidup di lingkungan mereka.

masyaAllah.. lambat sekali bukan?
nah, sekarang pelan2 saya mulai berlari, mulai berbenah diri. tingkat akhir kuliah ini ga akan saya sia-siakan. alhamdulillaah banyak hal yang mendukung. mulai dari
'provokasi' murobbi' untuk menggarap proyek besar -ehehe istilahnya cing!-,
ketertarikan -baca: suka- sama seorang ikhwan (astaghfirullaah),
diminta menjadi mentor A2i oleh anak mii -pengalaman pertama membina, tapi masi ugal2an dan banyak 'malpraktek'.hehe-,
status teman2 fesbuk yang meng-inspirasi -walopun saya ga kenal ga masalah, untung temenan di fb.hehe-,
bergabung di kastrat salam ui -rohis nih!!-,
dan yang paling akhir: dauroh pertama saya. uwooow subhanallaah!!

dan sekarang, setelah membaca tulisan orang berjudul "ayna anta murobbi" yang artinya: dimana engkau murobbi? saya teringat amanat ini. iya, cepat atau lambat: insyaAllah akan bener2 tiba saatnya saya akan menjadi murobbi (untuk anak sekolah sepertinya). nah, padahal dari tulisan tersebut, dari status temen saya yang sangat menakjubkan bernama Eko Aditya Rifai, dan dari para ustadz yang mengisi acara dauroh itu, saya faham bahwa untuk menjadi murobbi sukses syarat pertama yang kudu dan wajib dimiliki ialah: ruhiyah dan keteladanan!!

nah, lihaaat, dimana itu ada di diri saya? ruhiyah? masyaAllah.. masi kadang naik kadang turun begini. dan apalagi ini: keteladanan!! ini yang mengerikan. apalagi saya pernah baca, bahwa terkadang perkataan atau perbuatan murobbi bisa dianggap sebagai 'fatwa' oleh mutarobbi nya. masyaAllah.. (ehehe sebenernya saya juga terkadang suka gitu sama murobbi saya, nganggep kalo beliau melakukan berarti boleh.) nah, nah jelas saya yang masi kayak preman ini tidak memenuhi kualifikasi bukan? tapi karena kurangnya SDM, bukan sebenernya alesannya harusnya bukan itu, intinya ini adalah (sok2an pake bahasa keren: mode on) momentum buat saya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi, yang terutama: ruhiyah (ibadah yaumiyah serta ilmu) dan KETELADANAN. harus lebih baik lagi!!!

mereka yang -sepertinya- mantap terdidik dan mendapat tarbiyah serta disokong lingkungan dan teman2 yang ADK juga, memang luar biasa.

sebut saja akhwat ini. akhwat ini -saya tidak kenal.hehe, saya tau orangnya yang memang menakjubkan, tapi ga kenal, taunya dari fesbuk ikhwan yang saya suka, dan mereka tampaknya akrab dan cocok. saya senantiasa mendoakan yang terbaik agar ikhwan tersebut mendapat akhwat terbaik =) mungkin akhwat yang ini, yang sangat luar biasa ini, yang pantes sama orang seperti beliau. Allah lebih tau, dan saya pasti akan mendukung kebaikan mereka. =)
eh, kembali ke bahasan awal, dari fesbuk akhwat ini kata2nya sungguh meng-inspirasi, intinya berbunyi: jika niat awal kita ikhlas dan murni karena Allah, jangan sampai rusak karena manusia. how? mantap bukan? pertama membaca saja saya sudah terhenyak. kemudian profile picture nya: no love before akad. uuwoow subhanallah bukan? dan akhwat ini selalu membaca alQuran dimana pun dia berada. (pas ketemu di kereta dulu begitu)

itu baru satu akhwat. masi banyaak dan bejibun2 akhwat maupun ikhwan lainnya yang keteladanannya, ruhiyah, ilmu, dan kontribusinya sungguh membuat malu dan iri hati. kalo fastabiqul khoirot itu berupa lomba lari 100 m, mungkin mereka uda sampai di meter ke 60, dan saya masi merangkak-rangkak di meter ke 15. masi 85 meter lagi menuju garis finish, masi 45 meter lagi bisa sejajar dengan mereka.

nah, di usia yang semakin bertambah ini, saya senantiasa akan menambah kecepatan, sekali lagi, menguatkan kaki dan berlari lebih kencang, insyaAllah. dan nanti ketika tiba waktunya saya menjadi seorang murobbi, saya akan mampu menjadi murobbi yang supercool dan menjadi teladan yang baik untuk mutarobbi. amiin ya Allah.

ya Allah, malam ini saya berdoa, saya memohon kekuatan, memohon perlindungan dari ketergelinciran, memohon hidayah dan pertolonganMu, karena hanya dengan daya dan kekuatanMu ya Allah, hamba bisa menjadi hamba yang semakin dekat padaMu. amiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar