Jumat, 07 Januari 2011

tugas itu membuka mata

nih, nih dahsyat nih:

"Bahwa hanya pemenang sejatilah ternyata yang bisa melakukan hal besar bagi sejarah.
Orang-orang yang mampu berdiri tegak manakala semua orang hanya sanggup untuk jongkok dan berbaring.
Orang-orang yang mampu menyingkirkan sebongkah batu besar yang menghalangi jalan manakala semua orang hanya mampu melihat dan mengeluhkan.
Orang-orang yang mampu berpikir satu-dua generasi ke depan manakala semua orang sibuk memikirkan hanya untuk bertahan hidup atau kesenangan pribadinya saat ini saja.
Dan, orang-orang yang mampu berbuat melebihi umur generasinya manakala semua orang tidak mampu melakukan apa-apa kecuali yang sudah berurat-berakar pada budaya mereka yang--pada kenyataannya--sudah usang dan harus digantikan."

jleb! jleb, jleb!
tertohok, malu, dan merasa kecil gw setelah baca statement di atas.

dahsyat betul. potongan artikel berjudul "Menuju Proyek Besar Itu..." yang ditulis oleh bang Habibi (wakil ketua bem ui periodenya bang ai).


iya nih, teringat tugas kastrat yang diamanahkan pada gw dan teman-teman untuk membuat tulisan mengenai manajemen isu, mulailah gw browsing2 mengumpulkan bahan dan membaca blog atau jurnal yang kiranya bisa dijadikan rujukan. dari tugas ini, hahahaha gw ketawa, kemana aja gw selama ini? selama menjadi mahasiswa??

sudah mau lulus begini baru (berusaha) paham tentang pergerakan. katanya anak kastrat mbak? hehehe maafin gw yang ternyata belum bisa dan belum biasa berpikir jauh ke depan, dan hanya mikirin kesenangan pribadi doang selama ini. dan gw tetap bersyukur, karena Allah memberikan kesempatan sebelum bener2 keluar dari UI buat gw untuk bisa membaca banyak tulisan mengenai pergerakan, terutama mengenai manajemen isu dan aksi.

ternyata selama menjadi mahasiswa, gw ini emang lemot, kurang baca, dan kurang berwawasan. perbendaharaan kata2 keren aja gw ga ngeh2 amat sama artinya, macem eskalasi, pragmatis, masif, fragmen, dll. kesini2 lumayan tau sih, tapi tetep aja ga biasa make kata2 kayak begitu-begitu.

tapi setidaknya gw bersyukur. bersyukur diberi kesempatan untuk terjun ke suatu pergerakan atau organisasi, dsb. dan bisa memberikan kontribusi di sana. gw inget banget, ga semua orang bisa jadi konseptor, dan apalah pula konseptor tanpa temen2 teknis yang bersemangat? mungkin gw bukan dalam barisan orang yang hebat yang jago berpikir, berargumen, dan pandai berbicara. tapi gw percaya, peran sekecil apapun tetaplah bermanfaat dan penting, dan semoga (insyaAllah) tidak sia-sia. gw bersyukur sama Allah, diberikan badan yang sehat dan kuat, diberikan semangat, dan diberikan dukungan sama orang tua boleh ikut bergabung di lembaga-lembaga di kampus tercinta. ;)

pokoknya, kayak kata siapa gitu (lupa): kalo suatu pergerakan diibaratkan bangunan yang tersusun dari bata-bata, maka tiap batanya adalah penting. yang intinya, mau lu cuma anak konsumsi bahkan sekedar staf di bidang publikasi, dan lain-lain, lu sama pentingnya kok sama mereka-mereka yang pandai berorasi.

tapi, tapii, peran kecil tadi tetep harus menyemangati kita untuk terus belajar. walopun telat-telat gini, lumayanlah.hehehe ayoo tetep belajar dan jangan pernah meremehkan peran orang lain meskipun itu kecil.

nah, teruslah banyak membaca dan berteman sama banyak orang hebat! ;D





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 07 Januari 2011

tugas itu membuka mata

nih, nih dahsyat nih:

"Bahwa hanya pemenang sejatilah ternyata yang bisa melakukan hal besar bagi sejarah.
Orang-orang yang mampu berdiri tegak manakala semua orang hanya sanggup untuk jongkok dan berbaring.
Orang-orang yang mampu menyingkirkan sebongkah batu besar yang menghalangi jalan manakala semua orang hanya mampu melihat dan mengeluhkan.
Orang-orang yang mampu berpikir satu-dua generasi ke depan manakala semua orang sibuk memikirkan hanya untuk bertahan hidup atau kesenangan pribadinya saat ini saja.
Dan, orang-orang yang mampu berbuat melebihi umur generasinya manakala semua orang tidak mampu melakukan apa-apa kecuali yang sudah berurat-berakar pada budaya mereka yang--pada kenyataannya--sudah usang dan harus digantikan."

jleb! jleb, jleb!
tertohok, malu, dan merasa kecil gw setelah baca statement di atas.

dahsyat betul. potongan artikel berjudul "Menuju Proyek Besar Itu..." yang ditulis oleh bang Habibi (wakil ketua bem ui periodenya bang ai).


iya nih, teringat tugas kastrat yang diamanahkan pada gw dan teman-teman untuk membuat tulisan mengenai manajemen isu, mulailah gw browsing2 mengumpulkan bahan dan membaca blog atau jurnal yang kiranya bisa dijadikan rujukan. dari tugas ini, hahahaha gw ketawa, kemana aja gw selama ini? selama menjadi mahasiswa??

sudah mau lulus begini baru (berusaha) paham tentang pergerakan. katanya anak kastrat mbak? hehehe maafin gw yang ternyata belum bisa dan belum biasa berpikir jauh ke depan, dan hanya mikirin kesenangan pribadi doang selama ini. dan gw tetap bersyukur, karena Allah memberikan kesempatan sebelum bener2 keluar dari UI buat gw untuk bisa membaca banyak tulisan mengenai pergerakan, terutama mengenai manajemen isu dan aksi.

ternyata selama menjadi mahasiswa, gw ini emang lemot, kurang baca, dan kurang berwawasan. perbendaharaan kata2 keren aja gw ga ngeh2 amat sama artinya, macem eskalasi, pragmatis, masif, fragmen, dll. kesini2 lumayan tau sih, tapi tetep aja ga biasa make kata2 kayak begitu-begitu.

tapi setidaknya gw bersyukur. bersyukur diberi kesempatan untuk terjun ke suatu pergerakan atau organisasi, dsb. dan bisa memberikan kontribusi di sana. gw inget banget, ga semua orang bisa jadi konseptor, dan apalah pula konseptor tanpa temen2 teknis yang bersemangat? mungkin gw bukan dalam barisan orang yang hebat yang jago berpikir, berargumen, dan pandai berbicara. tapi gw percaya, peran sekecil apapun tetaplah bermanfaat dan penting, dan semoga (insyaAllah) tidak sia-sia. gw bersyukur sama Allah, diberikan badan yang sehat dan kuat, diberikan semangat, dan diberikan dukungan sama orang tua boleh ikut bergabung di lembaga-lembaga di kampus tercinta. ;)

pokoknya, kayak kata siapa gitu (lupa): kalo suatu pergerakan diibaratkan bangunan yang tersusun dari bata-bata, maka tiap batanya adalah penting. yang intinya, mau lu cuma anak konsumsi bahkan sekedar staf di bidang publikasi, dan lain-lain, lu sama pentingnya kok sama mereka-mereka yang pandai berorasi.

tapi, tapii, peran kecil tadi tetep harus menyemangati kita untuk terus belajar. walopun telat-telat gini, lumayanlah.hehehe ayoo tetep belajar dan jangan pernah meremehkan peran orang lain meskipun itu kecil.

nah, teruslah banyak membaca dan berteman sama banyak orang hebat! ;D





Tidak ada komentar:

Posting Komentar