uang siapa ya?
itu, setara dengan biaya pembangunan 32.000 gedung sekolah
itu, setara dengan biaya pembangunan 11.600 rumah sederhana
iya, oke,, memang ndak bisa dianalogikan karena memang sudah ada posnya masing2..
tapi,, kalo nyolok mata gitu, siapa coba yang ga ngebandingin? apalagi masyarakat awam macem gw ini..
terbakar emosi rasanya!! (astaghfirullah... istighfar 3x)
semua rakyat nangis lah, soalnya tau, di gedung sana
ada "beberapa" yang hanya numpang tidur doang ..
ada "beberapa" yang "rajin" bolos...
ada "beberapa" yang sukanya caper di kamera..
ada "beberapa" yang berkelahi dengan cara tak etis...
ada "beberapa" yang lebih suka rapat di "luar" gedung dari pada di kantornya sendiri...
ada "beberapa" yang dengan sombongnya lewat naik mobil kilapnya di depan massa aksi berjaket kuning..
(hehehe gosip bener nih gw, kagak ada cukup bukti tapi suudzon-nya kemana-mana, ckck)
(astaghfirullah... istighfar 3x)
ehem, ehem,
perkenankan gw berbaik sangka, tapi,, tolong ya, dukung dengan kinerja...
perkenankan gw melantunkan doa, meminta orang2 terbaik yang nanti bekerja di sana...
perkenankan gw menuliskan suara "kekesalan hati", semoga tidak terlintas maksud buruk lainnya...
kalo memang Gedung DPR baru harus dibangun karena "katanya" takut dibilang korupsi,
kalo memang Gedung DPR baru benar2 urgent melebihi kebutuhan rakyat kecil lainnya,
kalo memang dananya bisa dengan "mudah sekali" cair,
silakan bangun saja gedung itu..
tapi apa ndak baiknya yang sederhana saja? masi bisa diulang gak ya perencanaannya?
(lemah masalah kenegaraan nih.hehe)
tapi apa ndak baiknya melihat apakah uang untuk membangun gedung sekolah dan rumah sederhana juga bisa cair secepat dan se-riil untuk bangun Gedung DPR itu?
dibangun atau pun ndak jadi dibangun,
hati gw sudah terlanjur tergores luka (duilee bahasanye dah..)
uda tersinggung tingkat tinggi banget
gembar-gembornya itu lho, nyakitin banget.
wallahu a'lam bisshowab.
mari kedepankan berbaik sangka =)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar