Selasa, 13 April 2010

dari ibu kadep tercinta

yoo, notes ini diambil dari fesbuk, dari tag2-an beliau, ibu kadep kastrat tercinta. ibu kadep yang gw kagumi, kadep kastrat bem fmipa ui 2009 dan koorwat kastrat salam ui x3, si putri.

isinya keren, dan beliau bisa nulis dengan bahasa yang indah dan rapi. gw potong bagian2 yang lain, dan gw copy bagian yang sangat gw suka dan paling ngena di gw. mungkin yang ada di pikiran gw mirip2 bagian2 ini, tapi maklum, kendala bahasa membuat postingan yang gw bikin ya kayak yang kemarin2 aja, ga sekeren beliau.hehe

ini dia potongannya:

Aku juga mendapatkan banyak manfaat dari rasa suka itu. Karena aku menyukaimu, aku menjadi pribadi yang lebih lemah lembut. Begitulah seharusnya seorang muslimah. Tutur kataku jadi lebih halus dan sopan, karena kamu adalah pria yang begitu lemah lembut dan sopan. Karena menyukaimu, aku bersemangat menjadi muslimah cerdas yang berilmu luas. Karena menyukaimu, aku menjadi pribadi yang lebih bijaksana dalam menilai saudara-saudariku di luar barisan dakwah atau di harakah lain. Karena aku menyukaimu, aku menjadi lebih sering tersenyum. Dan karena menyukaimu, aku bisa belajar menjadi pribadi yang ikhlas dan ridha terhadap hukum dan ketetapan Allah atasku. Cukuplah rasa ini menjadi hikmah yang tak ternilai dari Allah untukku. Syukran, Akh, meski aku yakin kamu tidak menyadari semua hal itu. Jazakallah khairaan….”

“Wa iyyaakum…. Kata-katamu membuatku menyadari banyak hal. Semoga pertemuan kita dan proses ini bermanfaat, bagiku dan bagimu. Aamin.”

“Aamin. Jika Allah menghendaki, aku akan mencintaimu karena Allah. Dan jika aku mencintaimu karena Allah, aku akan berdo’a semoga engkau pun mencintaiku karena Allah, agar kelak Allah menaungi kita di hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya.”

“Aamin. Semoga kita termasuk salah satu dari tujuh golongan tersebut, ukhti. Semoga kita tetap bisa saling mencintai karena Allah, meski kita di dunia ini tidak menjadi satu, karena setelah ini kita akan berpisah karena Allah. Semoga cintamu kepada suamimu nanti akan lebih besar daripada sekadar cinta semu dirimu kepadaku.”

“Aamin. Insya Allah aku akan mencintai suamiku seperti dialah cinta pertama dan terakhirku, like no one before and after him….”

nah, gimana? keren bukan? sayangnya ga semua bisa diterapin ke gw karena: gw kan tidak kenal beliau -ikhwan tersebut-, tidak pernah ngobrol panjang lebar, tidak terlalu tau dia sebaik ato seburuk apa.hehe tapi ujiannya jadi lebih ringan kan dibanding ujian ibu kadep. ya Allah sayangilah beliau..

dan paling keren bagian akhirnya noh. "like no one before and after him."

hoo, gw uda dewasa ya. uda dewasa. uda berumur. tapi kenapa kepala malah jadi puyeeng yah bahas beginian??!! haah, tetep semangat aja lah! ingat: jangan berputus asa akan Rahmat Allah. siip =)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 13 April 2010

dari ibu kadep tercinta

yoo, notes ini diambil dari fesbuk, dari tag2-an beliau, ibu kadep kastrat tercinta. ibu kadep yang gw kagumi, kadep kastrat bem fmipa ui 2009 dan koorwat kastrat salam ui x3, si putri.

isinya keren, dan beliau bisa nulis dengan bahasa yang indah dan rapi. gw potong bagian2 yang lain, dan gw copy bagian yang sangat gw suka dan paling ngena di gw. mungkin yang ada di pikiran gw mirip2 bagian2 ini, tapi maklum, kendala bahasa membuat postingan yang gw bikin ya kayak yang kemarin2 aja, ga sekeren beliau.hehe

ini dia potongannya:

Aku juga mendapatkan banyak manfaat dari rasa suka itu. Karena aku menyukaimu, aku menjadi pribadi yang lebih lemah lembut. Begitulah seharusnya seorang muslimah. Tutur kataku jadi lebih halus dan sopan, karena kamu adalah pria yang begitu lemah lembut dan sopan. Karena menyukaimu, aku bersemangat menjadi muslimah cerdas yang berilmu luas. Karena menyukaimu, aku menjadi pribadi yang lebih bijaksana dalam menilai saudara-saudariku di luar barisan dakwah atau di harakah lain. Karena aku menyukaimu, aku menjadi lebih sering tersenyum. Dan karena menyukaimu, aku bisa belajar menjadi pribadi yang ikhlas dan ridha terhadap hukum dan ketetapan Allah atasku. Cukuplah rasa ini menjadi hikmah yang tak ternilai dari Allah untukku. Syukran, Akh, meski aku yakin kamu tidak menyadari semua hal itu. Jazakallah khairaan….”

“Wa iyyaakum…. Kata-katamu membuatku menyadari banyak hal. Semoga pertemuan kita dan proses ini bermanfaat, bagiku dan bagimu. Aamin.”

“Aamin. Jika Allah menghendaki, aku akan mencintaimu karena Allah. Dan jika aku mencintaimu karena Allah, aku akan berdo’a semoga engkau pun mencintaiku karena Allah, agar kelak Allah menaungi kita di hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya.”

“Aamin. Semoga kita termasuk salah satu dari tujuh golongan tersebut, ukhti. Semoga kita tetap bisa saling mencintai karena Allah, meski kita di dunia ini tidak menjadi satu, karena setelah ini kita akan berpisah karena Allah. Semoga cintamu kepada suamimu nanti akan lebih besar daripada sekadar cinta semu dirimu kepadaku.”

“Aamin. Insya Allah aku akan mencintai suamiku seperti dialah cinta pertama dan terakhirku, like no one before and after him….”

nah, gimana? keren bukan? sayangnya ga semua bisa diterapin ke gw karena: gw kan tidak kenal beliau -ikhwan tersebut-, tidak pernah ngobrol panjang lebar, tidak terlalu tau dia sebaik ato seburuk apa.hehe tapi ujiannya jadi lebih ringan kan dibanding ujian ibu kadep. ya Allah sayangilah beliau..

dan paling keren bagian akhirnya noh. "like no one before and after him."

hoo, gw uda dewasa ya. uda dewasa. uda berumur. tapi kenapa kepala malah jadi puyeeng yah bahas beginian??!! haah, tetep semangat aja lah! ingat: jangan berputus asa akan Rahmat Allah. siip =)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar